INIPASTI.COM, MAKASSAR, – Sidang hak angket DPRD Sulsel dihadiri oleh Sekretraris Arsip dan Perpustakaan Daerah Pemprov Sulsel, Lubis yang dimintai keterangannya dalam kapasitas sebagai mantan Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan mantan Sekretaris BKD.
Dalam sidang tersebut, Lubis dimintai keterangan terkait mutasi 193 pejabat yang cacat hukum. Lubis mengatakan mutasi jabatan itu dia tak lagi menjabat sebagai Plt Kepala BKD.
Ia diangkat sejak 5 Maret 2019 dan digantikan oleh Asri Sahnur Said yang dilantik 25 April 2019 lalu. Sementara pelantikan 193 pejabat pada 29 April 2019 termasuk dirinya yang dimutasi ke Sekretaris Arsip dan Perpustakaan Daerah.
Menurut keterangan Lubis pelantikan pejabat di Pemprov Sulsel penuh dengan unsur Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Hal ini diungkapkan Lubis saat menjawab pertanyaan anggota panitia hak angket, Andi Mangunsidi soal SK 193 penuh dengan unsur KKN?.
“Saya kira begitu,” jawab Lubis.
Alasannya, kata dia karena ada beberapa pejabat yang dimutasi di OPD. Namun ada pegawai yang pangkatnya lebih tinggi dari pejabat yang dimutasi tersebut. Sehingga diduga ada unsur KKN.
“Karena harus kita bandingkan orang yang diutus disitu (OPD), ada orang yang pangkatnya lebih tinggi dari dia,”kata
Menurut dia penempatan atau mutasi pejabat seharusnya dilihat dari kinerja, pengalaman dan pangkat. Serta latar belakang pendidikan.
“Harus dilihat apa yang ditempatkan harus dilihat orang (pegawai) yang ada di tempat itu, apakah ada pangkat yang lebih tinggi,” ucapnya.
Selain itu, menurut dia pergeseran 193 pejabat yang dilakukan oleh pemprov Sulsel melanggar UU Aparatur Sipil Negara (ASN) No 5 tahun 2014.
Wakil Ketua Panitia Hak Selle KS Dalle mempertanyakan soal banyak pegawai dari Kabupaten yang masuk ke provinsi dalam waktu 9 bulan terakhir.
“9 bulan terakhir, Banyak pegawai masuk dari kabupaten ke provinsi?,” tanya Selle.
Lubis menyebutkan selama tahun 2019 banyak pegawai dari tingkat kabupaten ke provinsi mencapai 40 persen dari pemerintahan sebelumnya.
“Tahun 2019 ini paling banyak. Meningkat 40 persen dari jumlah sebelumnya,” ujarnya.
(Muh. Seilessy)