INIPASTI.COM, MAKASSAR – Presiden Joko Widodo, telah menandatangani Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam RPJMN tersebut, sejumlah perencanaan telah disusun termasuk pembangunan infrastruktur jalan, serta Ibu Kota Negara Baru yang akan mulai dikerjakan.
Dalam Proyek Prioritas Strategis (Major Projek) ada 41 proyek yang akan dikerja selama lima tahun masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presieden Ma’ruf Amin.
Di Sulawesi Selatan, ada beberapa yang masuk dalam proyek prioritas strategis Jokowi-Ma’aruf Amin. Salah satunya, Sistem Angkutan Massal Perkotaan di 6 Wilayah Metropolitan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang dan Makassar.
Dari informasi yang didapatkan dalam RPJMN, Proyek sistem angkutan Massal, memiliki manfaat untuk mengurangi potensi kerugian ekonomi akibat kemacetan di Wilayah Metropolis, serta meningkatkan mobilitas masyrakat di Perkotaan. Dengan durasi waktu untuk proyek ini 2020-2024.
Total anggaran yang dibutuhkan adalah Rp 118,8 Triliun, dengan pelaksana Kementerian Perhubungan, Pemda dan Badan Usaha. Sebelumnya, proyek sistem pembangunan transportasi massal ini telah dibahas pada tahun 2019 lalu, bahkan telah dilaksanakan Fokus Group Discusion (FGD) membahas ini.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan, Syamsibar menyebutkan bahwa untuk sistem angkutan massal ini, masih dalam proses karena bantuan dari luar negeri, untuk infrastrukturnya dan masih berada ditingkat pusat kajian.
“Ini masih proses dan masih butuh kajian sistem transportasi massal apa yang cocok untuk diterapkan nantinya di sini. Yang saya tahu, bantuannya dari Swiss dan Jerman,”kata Syamsibar
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan kota Makassar, Mario Said menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menunggu terkait hasil kajian yang telah dilakukan, sistem angkutan transportasi massal yang cocok serta mekanisme pengoperasian sehingga nanti dapat dioptimalkan penggunaan.
“kami masih menunggu informasinya, ini sebelumnya sudah pernah ada penyampaian awal yang dilakukan oleh Bappenas. Kajian visibility study nya sudah jalan oleh kementrian perhubungan berkerjasama dengan Sutrinama Indobus utk mereka melakukan kajian,”terang Mario
Ia pun belum dapat menggambarkan secara umum terkait sistem transportasi angkutan massal ini, “Saya kira kita tunggu saja hasil survey dari pihak ahli,”ujarnya
(Iin Nurfahraeni)