INIPASTI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono mengaku prihatin melihat kondisi Tugu Pahlawan yang terletak di Jalan Ujung Pandang, persis didepan Benteng Fort Rotterdam.
Ia pun telah melihat langsung kondisinya, didampingi dengan Asisten I Andi Herry Iskandar, tugu tersebut terlihat tidak terawat, ada beberapa balok kayu dan juga sampah berserakan, disatu bagian ada coretan terlihat. Sumarsono meminta kemudian dibersihkan, agar terlihat lebih rapi.
Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta ini pun berencana untuk melakukan revitalisasi terhadap area tugu pahlawan ini, agar terlihat lebih baik lagi.
“Tugu pahlawan ini mau tidak mau harus direvitalisasi kawasannya, jangan sekali kali melupakan sejarah, itu kan pertanda simbolik banyak cerita dibaliknya, namanya citra kepahlawan,” katanya Sabtu (1/9/2018)
Ia menyebutkan, tugas dan tanggungjawab kedepan saat ini jangan sampai tugu ini hilang dan generasi selanjutnya terputus akan pengetahuan tugu bersejarah ini. Serta sebagai upaya menyelamatkan sejarah bangsa.
“Generasi umur 30an ke bawah, mungkin itu banyak hal yang tidak bisa bicara mengenai Indonesia, yang dibicarakan zaman now, karena itu tugas mengindonesiakan manusia Indonesia, antara lain upaya merevitalisasi benda-benda, cagar budaya dilakukan,” sebutnya.
Revitalisasi, baik pada zaman kerajaan, penjajahan dan era kemerdekaan perlu dilakukan. Tujuannya, agar jati diri bangsa tidak terputus. Apalagi, saat ini masyarakat sangat terbatas akan pengetahuan dan pengalaman merasakan langsung peninggalan cagar budaya, ini ditambah karena ada sebagian tidak diketahui keberadaanya.
“Orang datang ke Benteng Rotterdam, dia lebih banyak merasakan dan seolah-olah berada di masa lalu, berbeda dengan hanya membaca buku, oleh karena itu titik-titik sejarah ini, itu harus dimunculkan kembali kawasan ini,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa tidak boleh ada bangunan sekitar dan harus mengikuti aturan yang ada. Cagar seperti ini juga harus dikelolah oleh UPTD budaya.
Keprihatinan sama dengan Benteng Somba Opu, bangunan bersejarah tersebut tidak dikelola oleh UPTD.
“Ini namanya pelan-pelan membiarkan sejarah terkubur, membiarkan generasi muda ini terputus dari jati dirinya sebagai warga bangsa. Maka UPTD harus ada. Saya bilang, kalau perlu dua UPTD yang ada di Rinra (Triple C), dilebur, satunya untuk UPTD di sana, saya lagi minta rapat mengenai itu,” paparnya.
Dari pengalamannya meninjau, Sumarsono menyebutkan bahwa Tugu Pahlawan Indonesia bangunannya masih ada, tulisan pun masih tampak jelas.
(Iin Nurfahraeni)