INIPASTI.COM, TRENGGANU – Kuliah umum Syahrul Yasin Limpo di kampus Universitas Zainal Abidin Terengganu menyebut pendidikan, kesehatan dan pembangunan ekonomi sebagai instrumen terpenting untuk mempersiapkan masa depan bangsa. Pendidikan yang berkualitas akan mampu mengenali problem masa depan yang berubah begitu cepat.
Generasi milenium yang ditandai oleh kemampuan cyber dikatakan SYL sebagai tanda unik generasi mendatang, yang sama sekali berbeda sifatnya dengan generasi masa lalu maupun masa sekarang.
Lanjut SYL, Saat ini kemajuan teknologi membuat manusia hidup dalam dua dunia yakni dunia fana dan dunia maya. Tantangannya sangat berat, membutuhkan gerakan responsibility yang cepat, dan harus bisa berfikir strategis.
Menurut SYL, universitas harus menjadi pelopor untuk merespon perubahan yang begitu cepat, universitas harus memiliki strategis yang akurat untuk merancang generasi masa depan. Generasi yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spritual, dan tidak meninggalkan kearifan budaya aslinya.
Trengganu dan Bugis-Makassar menurut SYL bukan saja serumpun, tetapi bahkan sedarah. Banyak pengusaha, pemimpin, dan dosen di Terengganu keturunan Bugis Makassar. Karena itu menurut SYL, Bugis-Makassar dan Terengganu memiliki kewajiban untuk membangun kerjasama.
Di Sulsel, menurut SYL, memiliki banyak potensi, pangan, energi dan pasar yang besar karena memiliki penduduk 9 juta lebih.
Kuliah umum yang berlangsung sekitar 45 menit itu diiringi gemuruh tepuk tangan berkali-kali.
Pihak UnZA menyebut SYL sebagai pemimpin di Indonesia yang inovatif, berhasil memajukan Sulsel, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan stabilitas keamanan yang terjaga. Atas keberhasilan tersebut, saat ini pihak UnZA sedang melakukan pengamatan yang mendalam atas pencapaian Gubernur Sulsel itu, untuk diberikan gelar Honoris Causa pada Oktober 2017 yang akan datang.
SYL merasa selama tiga hari kunjungan kerjanya di Terengganu seperti di rumahnya sendiri.”Adat orang Terengganu mirip sekali dengan orang Bugis-Makassar. Jenis makanan, kue, dan masakan lainnya sulit dibedakan dengan makanan orang Bugis-Makassar,” kata SYL.
Sultan Terengganu menurut SYL sangat bersahabat dan penuh dengan keramahan, demikian juga penerimaan pihak pihak pemerintah Terengganu yang diwakili oleh Menteri Besarnya.
Kunjungan kerja delegasi pemerintah Sulsel telah menghasilkan sejumlah kesepakatan dengan pihak Kerajaan dan pemerintah Terengganu, antara lain soal pendidikan, pertanian, dan pelancongan.