INIPASTI.COM, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (NA) menerima kunjungan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso bersama rombongan di ruang utama Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (10/5). Pertemuan ini membahas terkait Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) serta memberikan kredit tanpa bunga.
“Jadi Masyarakat Ekonomi Syariah itu bagus, karena mereka juga memberikan kredit tanpa bunga,” katanya.
NA menilai banyak masyarakat yang memiliki usaha yang sebenarnya usahanya bankable, tapi mereka tidak memiliki akses ke perbankan serta tidak memiliki agunan, dan hal ini yang menjadi masalah mendasar. Hadirnya MES ini dapat menjadi solusi dan dapat dikembangkan ke depannya.
Upaya MES sudah mulai berjalan dan dikembangkan. Gubernur NA berharap tidak hanya menyasar masyarakat perkotaan. Dengan hadirnya MES juga diharapkan dapat memotong sistem ijon.
“Yang terpenting ini, adalah sistem ijon ini masih ada. Itu yang kita dorong ke situ untuk memotong rantai ijon, ke depan saya kira ini yang kita coba,” sebutnya.
Hal ini juga akan menumbuhkan animo masyarakat untuk bertani. Dengan dukungan memperbaiki kesejahteraan para petani, melalui harga produk, tidak terlampau berbeda dari tingkat petani ke pasar atau pedagang.
“Contoh bawang, di tingkat petani masih Rp15 ribu, di pasar Rp90 ribu,” ujarnya.
Dan untuk usaha pertanian ini, lanjut NA, maka solusinya konsep Michi-no-Eki (stasiun pinggir jalan) seperti di Jepang. Dimana petani bisa membawa sendiri produknya ke supermarket. Dikelola oleh kelompok tani masing-masing. Kredit dari MES bisa membantu para petani.
“Saya kira memang ke depan kita harus bisa lebih jeli melihat kebutuhan masyarakat. Kita bisa lihat di daerah terdekat kita,” ujarnya.
Potensi lainnya, adalah dana yang dimiliki masyarakat desa dapat dihimpun oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
“Kalau kita masuk pelosok, uang itu di simpan di bawah bantal dan itu bank saya kira belum menyentuh mereka, kalau bisa masyarakat syariah ini menjadi salah satu pendorong ekonomi desa sangat bagus dan berkolaborasi dengan Bumdes,” sebutnya.
Sebelumnya, Wimboh Santoso, yang juga merupakan Ketua Umum PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) melantik Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulsel Periode 1440-1443 H di Kantor Regional OJK Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat (10/5).
Wimboh menilai, Sulsel akan menjadi leader bagi pengembangan Masyarakat Ekonomi Syariah di Pulau Sulawesi. Adapun total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp 1.133,23 triliun atau tumbuh 27 persen. Jumlah Ini lebih tinggi dari pertumbuhan industri keuangan konvensional.
“Bahkan, pangsa pasar sukuk Indonesia mencapai 19 persen dari seluruh sukuk yang diterbitkan berbagai negara,” kata Mantan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) di New York tahun 2012 ini.
(Iin Nurfahraeni)