INIPASTI.COM, MAKASSAR – Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Februari lalu, membuat pemerintah pusat harus melakukan berbagai refocusing anggaran yang mana dimasukkan untuk penanganan Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh Indonesia.
Salah satu yang terkena dampak dari pandemi ini adalah, proyek prioritas jaringan gas yang berada dibawah Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Seharusnya, Kabupaten Wajo mendapat penambahan 5.700 jaringan gas rumah tangga di tahun ini, namun karena pandemi pembangunannya di tunda.
“Tahun ini tidak ada, anggarannya kena refocusing. Nanti tahun 2021 baru akan dilakukan pengerjaan,” kata Bupati Wajo Amran Mahmud, di The Rinra Hotel.
Sejauh ini, menurut Amran jika nantinya pipa jaringan gas itu terbangun maka sudah bisa memenuhi kebutuhan di kota.
“Insya Allah kalau ini sudah terbangun, artinya bisa memenuhi semua kebutuhan perkotaan sehingga bisa bergeser ke Kecamatan,” sebutnya
Sampai saat ini, Amran menyebut sudah ada terbangun jaringan gas rumah tangga di Wajo sebanyak 6.000. Masing-masing tahap I sebanyak 4.000 dan tahap II sebanyak 2.000. “Jika ini terbangun maka keseluruhan kuota bisa terpenuhi, sehingga bisa pindah nanti,” sebutnya.
Mengenai manfaat yang dirasakan dari Jargas. Amran menyebutkan selain harganya lebih murah, masyarakat tidak pusing lagi urus-urus ganti-ganti tabung. Lebih safety, lebih ramah lingkungan dan banyak sekali manfaatnya.
Untuk itu, ia berharap agar setiap tahun supaya ini bisa berkembang semua ke kecamatan.
“Kalau berbicara soal kebutuhan,ini cukup banyak dengan jumlah 14 kecamatan. Kami harapkan smeua bisa selesai secepatnya dan malah juga daerah lain bisa teraliri juga menuju ke Sidrap, Pare-pare. Kita harapkan nanti ke depannya begitu.
Terkait paling banyak yang membutuhkan di kecamatan mana. Amran menyebutkan yang berada di kawasan Tempe ada sekitar 40.000 rumah tangga.
(Iin Nurfahraeni)