INIPASTI.COM, MAKASSAR – PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) mencatat kebutuhan produksi gula di Provinsi Sulsel mencapai sekitar 200 ribu ton / pertahun namun, sejauh ini belum mampu terpenuhi.
Chief Executive Officer PTPN XIV Ryanto Wisnuardhy mengaku bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Sulsel sekarang ini karena petani lebih senang menanam Padi, Porang karena perputarannya lebih cepat sedangkan kalau tebu inikan paling tidak ditanam 9 bulan dulu, baru digiling.
“Setelah digiling hasilnya baru dijual, sedangkan Porang 3 bulan selesai, jagung 4 bulan selesai. Harganya juga relatif bagus. Itulah yang menyebabkan banyak petani yang lebih prefer untuk menanam komoditi lain. Kalau tebu juga dari tahun ke tahun harganya segitu aja,” kata Ryanto ditemui di Kantor Gubernur
Untuk itu, Ryanto berharap Pemerintah dapat memberikan subsidi pupuk untuk petani tebu, subsidi untuk koloni yang bagus
sehingga petanin bergairah.
Kemudian permasalahan yang dihadapi adalah, ketika akan dijual ke pasaran, menurut Ryanto harga produksi sama dengan gula impor rafinasi.
“Jangan samakan gula tebu gula rafinasi. Sementara kan biaya tenaga kerja tiap tahun naik, kemudian barang bahan tiap tahun naik ya makin lama akan habis,” sebutnya.
Seperti diketahui, PTPN XIV menargetkan produksi gula di tahun 2021 mencapai 68-69 ribu ton dari total kebutuhan mencapai 200 ribu ton di Sulsel.
(Iin Nurfahraeni)