INIPASTI.COM, MAKASSAR – Belum genap setahun Idrus menjabat sebagai Mensos, hari ini, Idrus menyatakan mundur dari Jabatannya sebagai Mensos RI. Ini setelah dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK, pada kasus PLTU Riau.
Idrus tidak saja mundur dari jabatannya sebagai Mensos, ia juga mudur dari kepengurusan DPP Golkar. Ia menyebut alasan kemundurannya untuk kosentrasi pada masalah hukum yang menjeratnya.
Idrus adalah politisi Golkar yang menjabat Sekjen Golkar selama dua periode. Ia memiliki pengalaman politik yang mumpuni. Aktivis yang melanglang buana nusantara. Ia dikenal sebagai politisi yang lihai mengurai manajemen dalam partainya. Ia juga dikenal memiliki kemampuan melobi politisi yang berseberangan dengan kepentingan politiknya.
Dengan terseretnya Idrus Marham sebagai tersangka, sempurna sudah kalangan politisi Golkar yang terjerat masalah hukum. Setelah Setya Novanto mendekam di Sukamiskin, kini giliran Idrus selaku Sekjen Golkar yang bakal mengikuti jejak mantan Ketua Umumnya.
Dengan ditersangkakannya Idrus, posisi politik Partai Golkar akan sangat terganggu. Opini publik akan menyeret Golkar pada issue korupsi. Golkar bakal dihubungkan dengan kebencian publik terhadap korupsi. Apakah Golkar akan mampu menyelamatkan dirinya dari serangan publik?.
Terutama menjelang perhelatan Pileg dan Pilpres. Bukan hanya Golkar yang akan merasakan dampak buruk dari tersangkanya Idrus, bahkan issuenya bisa menyeret sampai Pilpres. Bisa saja publik mengasumsikan, Presiden Jokowi tidak teliti memilih pembantu-pembantunya yang bermasalah. (**)