INIPASTI.COM, GOWA – Kematian Nurhaeni, wanita berparas cantik, 22 tahun kini diselidiki oleh pihak kepolisian.
Polisi sebut jika Nurhaeni meninggal dunia tidak wajar atau jadi korban pembunuhan.
Diketahui korban tinggal di Lingkungan Songkolo, Kelurahan Borongloe, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Pihak kepolisian AKP Mangatas Tambunan mengatakan bahwa di leher korban ada kain berwarna putih dan diduga korban dibunuh dengan cara dililit atau dicekik.
“Korban diduga mati tidak wajar sehingga dilakukan komunikasi dengan pihak keluarga lalu jenazah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk diotopsi,” kata Tambunan, Selasa (14/1/2020), dikutip Tagar.id
Sebelumnya korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tergeletak didalam kamarnya.
Suaminya yang belum diketahui identitasnya tersebut juga ikut menghilang dan tak kunjung ditemukan bahkan melihat istrinya yang telah terbujur kaku itu.
AKP Tambunan saat dikonfirmasi untuk mengetahui keberadaan suami korban belum ingin berkomentar banyak dan ia hanya mengatakan jika saat kejadian, suami korban tidak ada. Dan ia menegaskan jika kasus ini sementara dalam penyelidikan petugas.
“Masih penyelidikan, pihak kepolisian saat ini melakukan penyelidikan dan menghimbau kepada pihak keluarga untuk menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian,” jelasnya, dikutip tagar.id
Saat saya pulang dari jualan pakaian, saya langsung masuk kerumah. Kemudian, saya panggil-panggil Nurhaeni untuk makan.
Tapi karena tidak direspon, saya masuk ke kamarnya dan melihat sudah dalam keadaan tergeletak didalam kamar,” jelas Daeng Ke’nang saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Setelah melihat putri kesayangan tergeletak di kamarnya, Daeng Ke’nang mengaku langsung kaget. Ia pun saat itu sempat memijat-mijat korban karena berngagapan bahwa putrinya itu masih hidup.
Tapi setelah beberapa memijat korban dan tak kunjung sadarkan diri, Ke’nang pun langsung histeris mengetahui anaknya itu telah meninggal dunia.
“Saya langsung teriak dan minta tolong kepada warga sekitar setelah mengetahui anak saya ini meninggal dunia,” tutup dia
(Dhirga Erlangga)