INIPASTI.COM, MAKASSAR, — Tim penjaringan atau tim 9 partai Golkar Sulsel mulai melakukan tes wawancara bakal calon kepala daerah yang mendaftar ke partai Golkar di Pilkada 2020.
Tes wawancara tahap pertama diikuti oleh 30 dari 96 calon kandidat yang telah melengkapi berkas pencalonan. Wawancara 30 bakal calon dimulai dari hari ini Senin 28- Kamis 31 Oktober nanti.
Tes wawancara ini dipandu oleh 9 orang timsel yang diketuai oleh Kadir Halid di Sekretariat Golkar Sulsel, Jalan Botolempangan, Makassar.
Ketua timsel Kadir Halid mengatakan wawancara yang dilakukan kepada sejumlah bakal calon kepala daerah ini menyangkut 5 aspek. Pertama soal pengetahuan kandidat tentang partai Golkar.
Kedua aspek kepemimpinannya, ketiga kapasitas kandidat, kemudian aspek ke empat soal kemampuan dirinya maupun kemampuan finansialnya.
Kemudian yang terakhir yakni bagaimana managemen kandidat melibatkan semua unsur pemenangan partai di tingkat bawah jika dia diusung oleh Golkar.
“Itu yang akan kita tanyakan, termasuk saksi-saksi bagaimana komitmennya membiayai semuanya itu, itu yang kita tanyakan,” kata Kadir Halid usai melakukan tes wawancara.
Menurut dia semua pertanyaan yang diajukan terkait seputar kesiapan pribadi kendidat menghadapi Pilkada. Termasuk kesiapan finansial yang butuhkan sesuai dengan jumlah DPT.
“Nah dari jumlah misalnya DPT nya Maros kemudian kalau mau menang berapa suara yang perlu dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk memenangkan pertarungan,” ujarnya.
30 kandidat yang mengikuti tes wawancara tahap pertama ini dari berbagai daerah yang menggelar Pilkada. Sementara 66 orang lainnya masih dijadwalkan kembali hingga lengkap berkas pencalonan mereka.
“Ada Maros, Makassar, Kemudian besok lusa ada Bupati Soppeng, Bupati Selayar, sudah ada beberapa kabupaten dan ada juga dari Bulukumba. jadi kita tidak ambil per kabupaten tetapi diacak yang sudah lengkap berkas,” ucapnya.
Sekadar diketahui tim seleksi atau tim 9 ini diketuai oleh Kadir Halid anggota Annas GS Jalling, Andi Astuty Attas, Syamsul Alam Mallarangeng, Irwan Muin, Ina Kartika, Marzuki Wadeng, Rusni Kasman, dan Imran Tenri Tata.
(Muh. Seilessy)