INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kurang dari 24 jam setelah memperingati puncak hari ulangtahun Sulsel ke 348, SYL sudah berada di Kerajaan Terengganu Malaysia, menghadiri undangan Universitas Zainal Arifin (UnZA) untuk menerima Doktor Honoris Causa (DHC). DHC yang diberikan universitas milik yayasan Kerajaan Terengganu ini menilai kepemimpinan dan gagasan pemerintahan Syahrul Yasin Limpo (SYL) tidak hanya berhasil membangun Indonesia dan Sulawesi Selatan (Sulsel) tapi juga berdampak pada poros Asia Tenggara.
Tahun lalu SYL juga meraih DHC dari Universitas Teknologi Malaysia milik Kerajaan Johor. DHC yang diterima dari UnZA ini merupakan DHC yang kedua. Berdasarkan rilis UnZA, DHC diberikan kepada SYL karena pemikiran dan praktek SYL tentang kepemimpinan dan pemerintahan.
Dua tahun silam, ketika SYL memberikan public lecturer di Universitas Malaya, SYL menggagas adanya Toll Asean. Sebuah gagasan membangun konektivitas antar komunitas Asean. Pada saat itu, SYL mendapat sambutan luar biasa dari public Malaysia, karena ia berani menyimpulkan bahwa peradaban dunia akan beralih dari Eropa ke Asia Tengga. Kekuatan utama Asia Tenggara menurut SYL ada di Indonesia dan Malaysia. Dan, masa depan Asia Tenggara berada di bagian Timur Indonesia.
Argumentasi SYL dua tahun silam tentang Toll Asia dan peralihan peradaban dunia rupanya mendapat apresiasi dari sejumlah komunitas academia di Malaysia. Setahun kemudian UTM di Johor menganugerahkan DHC yang pertama untuk SYL. Dan tahun ini disusul oleh UnZA di Trengganu.
Pada pidato penerimaan anugrah DHC di Terengganu, SYL menguraikan tantangan masa depan semakin kompleks, unpredictable, kehidupan pada bagian bumi yang lain akan mempengaruhi bagian yang lain. Bahkan menurutnya, kepakan kupu-kupu di Taman Nasional di Bantimurung akan sangat mudah didengar, dilihat dan dibaca oleh komunitas manusia di belahan bumi yang lain. Kita hidup seperti pada dunia yang dilipat-lipat, tanpa batas informasi. Karena tantangan tersebut lanjut SYL, kita membutuhkan pemimpin yang bisa berfikir diluar kebiasaan (out of the box), yang bisa mengelola pemerintahan dengan baik. Pemimpin dan pemerintah harus taat pada prinsip-prinsip governance.
Selama hampir sepuluh tahun kepemimpinan dwi tunggal SYL dan Agus Arifin Nu’mang, di Sulsel, mereka berhasil meraih hampir 130 pernghargaan nasional, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 7 persen selama periode tersebut. SYL-Agus telah berhasil mengantarkan Sulsel Gemilang, dengan 3 kali lebih mandiri, maju dan modern. (red)