INIPASTI.COM, MAKASSAR- Peran kampus terkait isu kanker memegang peranan penting. Peduli kanker memang membutuhkan partisipasi berbagai pihak dan kampus sebagai menara gading perlu memperlihatkan fungsinya, terutama terkait tri dharma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian dan pengabdian. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Stikes Mega Rezky Makassar di ulang tahun yang ke-11 bekerja sama dengan Makassar Cancer Care Community (MC3) menyelenggarakan Talk Show “Mega Rezky Makassar Peduli Kanker Payudara” di Aula lantai 3 Stikes Mega Rezky Makassar, Rabu (16/11/2016).
Talk Show tersebut dibawakan oleh Ketua MC3, Dr Nurlina Subari MSi dan dr Septiman Rachman SpB (K) Onk yang juga salah satu pendiri MC3 dan dokter di RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Pendidikan Universitas Hasanuddin.
Kegiatan tersebut dihadiri puluhan peserta dari kalangan dosen, mahasiswa dan staf Stikes dan STKIP Mega Rezky Makassar. Kegiatan tersebut juga dibuka secara resmi oleh Ns Julia Fitria SKep MKes selaku wakil ketua bidang akademik di Stikes Mega Rezky Makassar.
Acara tersebut meriah dengan penampilan akustik dan tarian etnis mahasiswa Stikes Mega Rezky Makassar. Acara tersebut juga menampilkan video animasi rumpian BH untuk memberikan kesadaran kepada peserta Talk Show agar sadar menjaga kesehatan payudara.
Laode Hidayat SSi, MARS selaku ketua panitia Dies Natalis Stikes Mega Rezky Makassar ke-11 mengatakan sangat berterima kasih kepada kedua pembicara karena telah menyempatkan hadir memberikan pengetahuan tentang kanker payudara.
“Kami dari pihak panitia dies natalis sangat berterima kasih karena kedua pembicara telah menyempatkan hadir di acara yang sangat sederhana ini,” ungkap Laode yang juga ketua Prodi Administrasi Rumah Sakit Stikes Mega Rezky Makassar.
Ketua MC3, Nurlina mengatakan mahasiswi perlu dibekali tentang bagaimana cara menjaga kesehatan payudara mereka. Apalagi Stikes Mega Rezky merupakan kampus dengan basis kesehatan sehingga pemahaman mengenai kanker akan sangat bermanfaat ketika civitas akademika terjun ke masyarakat sebagai agen kesehatan.
Penyintas kanker ini juga mengatakan perlunya bagi jurusan kesehatan tentang pemahaman kanker karena kasus penyakit ini, setiap tahun meningkat. Sulawesi Selatan (Sulsel) Urutan ke-6 secara nasional berdasarkan jumlah penderita kanker.
Oleh karena itu perlunya peran kampus berbasis kesehatan agar dapat menyampaikan informasi terkait kanker.