INIPASTI.COM, MAKASSAR – Setelah beberapa bulan menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Prodi Ilmu Hukum Universitas Sawerigading (Unsa), Dr Hj Asma Akbar SH MH diserahi amanah menjadi Dekan Fakultas Hukum Unsa Makassar. Dalam memimpin, ia memiliki obsesi yang patut diapresiasi. Ibu dua anak ini, ingin menjadikan Fakultas Ilmu Hukum Unsa menjadi salah satu pergurun tinggi ternama di kawasan timur Indonesia khususnya di Makassar dan sekaligus sebagai pusat pendidikan profesi advokat.
Wanita kelahiran Pinrang, 18 November 1980 ini, menganggap, saat ini masih sangat sedikit kampus yang menyelenggarakan pendidikan profesi advokat. Menurutnya, masih bisa dihitung jari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi kepengacaraan.
Padahal, bagi alumni program doktor PPs UMI Makassar ini, cukup banyak alumni sarjana hukum di berbagai perguruan tinggi yang dihasilkan setiap tahunnya termasuk Unsa “Ini peluang sekaligus tantangan yang harus ditangkap bagi Unsa untuk direspon,” tandas Asma.
Keseharian Asma yang tidak suka basa basi, tampak dari berbagai langkah yang dilakukannya dalam merealisasikan mimpi-mimpinya. Istri anggota polisi ini tak pernah menunggu dan bahkan langsung melakukan aksinya. Terbukti, belum lama ini telah menandatangani sebuah kerjasama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan DPN Peradi.
Kerjasama Fakultas Hukum Unsa dengan DPN Peradi untuk melaksanakan pendidikan khusus profesi advokat (PKPA) di Kampus Universitas Sawerigading Makassar. Pendidikan profesi advokat ini hanya dilaksanakan selama sebulan dalam setiap angkatan.
“Sekarang ini pendaftarannya masih terbuka, masih diberikan kesempatan bagi sarjana hukum yang meningkatkan keilmuannya di bidang kepengacaraan. Tidak dibatasi dari pergruan tinggi manapun bisa bergabung,” ajak ibu penggemar makanan khas Palopo.
Alumni S3 pada Program Pascasarjana (PPs) UMI Makassar ini, kepada inipasti.com, di ruang kerjanya kampus Unsa, Kamis (22/12/2016), mengatakan, obsesinya menjadikan Unsa sebagai pusat studi profesi advokat di kawasan timur Indonesia ini, karena ingin Unsa khususnya Fakultas Hukum bisa bersaing dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
“Salah satu bukti kalau Hukum Unsa sudah lebih maju sekarang, dapat dilihat dari posisi akreditasinya saat ini sudah mendapatkan peringkat akreditasi B dari BAN-PT. Kita ingin pertahankan ini, bahkan berupaya untuk meningkatkan akreditasinya. Tentu dengan memperbanyak melakukan aktivitas atau terobosan-terobosan baru,” ujarnya.
Ditambahkannya pendidikan khusus profesi advokat yang dilaksanakan di kampus Unsa selama sebulan itu, mahasiswa akan diberikan pelajaran tentang hukum acara perdata, praktek peradilan, pendidikan HAM (Hak Asasi Manusia), pendidikan teknik berkontrak, pendidikan peradilan Mahkamah Konstitusi dan lainnya.
Menariknya lagi, karena tenaga pengajarnya sejumlah professor yang kepakarannya di bidang ilmu hukum sudah pasti tidak diragukan lagi, juga dari praktisi hukum, Peradi, bahkan pihaknya juga akan mendatangkan tim pengajar dari Mahkamah Konstitusi, dan salah satunya adalah Prof Aswanto yang sebelumnya adalah Dekan Fakultas Hukum Unhas dan pernah sebagai ketua Panwaslu Sulsel.