INIPASTI.COM – Nama “Mulyono” belakangan ini menjadi perbincangan hangat di platform media sosial X, terutama dalam diskusi terkait politik. Nama tersebut digunakan untuk merujuk kepada Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa “Mulyono” sebenarnya adalah nama kecil dari Jokowi, yang diberikan oleh kedua orang tuanya saat ia lahir pada tahun 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Surakarta, Jawa Tengah.
Jokowi, yang saat itu diberi nama Mulyono oleh ayahnya Widjiatno Notomihardjo dan ibunya Sudjitami Notomihardjo, harus melewati masa kecil yang penuh tantangan.
Ia sering jatuh sakit, yang menurut kepercayaan Jawa, bisa jadi disebabkan karena nama yang diberikan terlalu berat bagi sang bayi.
Akhirnya, orang tuanya memutuskan untuk mengganti nama putra sulung mereka, yang kemudian dikenal dengan nama Joko Widodo
“Tidak lama saya memiliki nama itu, karena orang tua saya segera mencarikan nama baru setelah saya berulang kali sakit,” ungkap Jokowi dalam buku Jokowi Menuju Cahaya karya Alberthiene Endah yang dirilis pada tahun 2018.
Setelah namanya diganti, kesehatan Jokowi berangsur membaik. “Boleh percaya atau tidak, setelah itu saya tumbuh sehat. Itu misteri,” tambahnya.
Jokowi menghabiskan masa kecilnya di sebuah rumah bilik di pinggir kali, tepatnya di daerah Srambatan, Solo. Ibunya, Sujiatmi, dan ayahnya, Widjiatno, bekerja sebagai pedagang bambu dan kayu.
Keluarga ini sering berpindah-pindah rumah kontrakan, namun selalu berada di pinggir sungai. Nasib keluarga yang mengontrak rumah di bantaran sungai memang sering kali tak menentu, di mana pemilik rumah bisa sewaktu-waktu meminta mereka pindah jika ada penyewa lain yang bersedia membayar lebih tinggi.
Akhirnya, keluarga Jokowi menetap lebih lama di bantaran Kali Pepe, Kampung Cinderejo, Solo. Di sana, Jokowi bersama ketiga adiknya, Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati, menjalani masa kecil mereka.
Bagi Jokowi, tinggal di rumah sederhana di bantaran Kali Pepe memberikan banyak pelajaran hidup, terutama tentang kekuatan kaum marginal dalam menghadapi kesulitan (sdn)