INIPASTI.COM – Duta Besar Israel untuk Inggris Tzipi Hotovely bersama media Inggris menjadi sorotan, setelah sang dubes terlihat naik pitam saat menjawab pertanyaan terkait Palestina dan solusi dua negara.
Solusi dua negara merupakan resolusi konflik Israel dan Palestina yang selama ini didukung komunitas internasional.
Two state solution ini memproyeksikan penyelesaian konflik dengan cara menjamin Palestina dan Israel masing-masing berdiri sebagai sebuah negara yang merdeka, berdaulat, dan hidup berdampingan dengan damai.
Solusi dua negara juga menjamin Kota Yerusalem Timur menjadi milik Palestina.
Dalam wawancaranya bersama presenter SkyNews, Mark Austin, Hotovely terlihat semakin meninggikan suaranya ketika ditanya posisi Israel soal upaya perdamaian dengan Palestina melalui solusi dua negara.
“Solusi dua negara. Apa masih ada peluang untuk solusi dua negara?” tanya Mark dalam klip video yang berdurasi kurang dari satu menit itu.
“Saya pikir ini tinggal menunggu waktu untuk dunia mengetahui bahwa Perjanjian Oslo sudah gugur sejak serangan (Hamas) 7 Oktober. Dan kita perlu menyusun (kesepakatan) baru,” kata Hotovely.
“Apakah (kesepakatan) baru ini termasuk warga Palestina hidup di negara mereka sendiri?” cecar Mark lagi.
“Saya pikir pertanyaan besarnya adalah Palestina seperti apa di bagian lainnya? Ini lah yang Israel sadar setelah serangan 7 Oktober…” jawab Hotovely.
Belum selesai sang dubes menyelesaikan pernyataannya, Mark sudah mendesak Hotovely lagi soal pandangan Israel jika Palestina berdiri sebagai sebuah negara merdeka.
“Jawabannya tentunya TIDAK. Dan saya akan beritahu Anda kenapa,” papar Hotovely.
“Lalu bagaimana akan ada perdamaian kalau seperti itu?” Mark menyela.
“Alasan kenapa tidak perdamaian adalah karena…” papar Hotovely.
“Bagaimana Anda bisa menjamin perdamaian di Israel tanpa menawarkan pendirian negara kepada Palestina? tanya Mark lagi.
Hotovely pun menegaskan bahwa alasan tidak ada perdamaian karena Palestina sendiri tidak ingin berdiri sebagai sebuah negara di sebelah Israel
“Mereka (Palestina) ingin membangun negara ‘from the river to the sea’,” paparnya menambahkan.
“Jadi ‘solusi dua negara’ sudah mati?” tanya Mark lagi.
“Kenapa Anda terobsesi sekali dengan sesuatu dengan formula yang tidak pernah yang malah menciptakan gerakan radikal dan ekstremis di sisi lain? Kenapa Anda terobsesi sekali dengan ini?” jawab Hotovely.
Video yang diunggah akun X SkyNews itu pun menuai banyak komentar dan respons di tengah agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina yang kian membabi buta.
Hingga kini, lebih dari 18.600 orang tewas akibat gempuran brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina sejak 7 Oktober lalu. Sebagian besar korban tewas itu merupakan anak-anak dan perempuaN (sdn)