INIPASTI.COM, MAKASSAR – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengaku tetap optimisme masalah lahan , untuk pembangunan Bendungan Jenelata yang ditarget mulai dibangun tahun 2020 tidak akan bermasalah dan menghambat pembangunan.
Menurutnya, saat ini untuk lahan bendungan yang terletak di Gowa ini, sudah dilakukan beberapa kali pertemuan dan sejauh ini tidak ada masalah soal itu.
“Sudah ada beberapa kali pertemuan, sampai saat ini belum ada masalah. Bahkan ada juga warga yang sempat ikut, cuma memang tidak banyak terlibat. Dominan yang lahannya cukup luas,” kata Andi Sudirman, di Kantor Gubernur, Kamis (8/8).
Melihat respon dari masyarakat, Andi Sudirman mengaku optimisme bahwa ini tidak akan terkendala di lahan sehingga pembangunannya bisa dilaksanakan sesuai dengan target.
“Kami optimisme lah, inikan belum dimulai harus yakin bahwa tidak akan bermasalah lahannya,” ujarnya
Sementara mengenai lahan untuk lanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Bendungan Pamukkulu dan Kereta Api Trans Sulawesi Makassar -Parepare, Andi Sudirman mengaku bahwa ini tetap berjalan, bahkan untuk Pamukkulu sudah mulai dilakukan pembayaran lahan tahap I
“Informasinya Pamukkulu sudah mulai dibayarkan lahannya tahap I, kalau Kereta Api, ini juga proses dan diminta untuk diselesaikan,”sebutnya.
Adapun lahan Kereta Api di Pangkep yang masuk pengadilan, Andi Sudirman berharap bisa selesai karena ini sudah masuk tahap konsinyasi, “sudah di pengadilan, inikan sementara berproses. Yang jelas inikan anggaran APBN jadi harus diselesaikan,”tegasnya
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Marva Ibnu mengatakan masalah lahan untuk Bendungan Jenelata masuk dalam tahap penetepan lokasi.
Marva menyebutkan, pembebasan lahan bendungan ini dilakukan secara simultan, artinya sambil dilakukan persiapan untuk lelang konstruksi, lahan diselesaikan sehingga nantinya langsung bisa dikerjakan sehingga tidak terhambat.
“Kami berharap lahan tidak akan menjadi kendala karena bendungan ini dibangun untuk kepentingan masyarakat,” paparnya.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan, Pemukiman dan Pertanahan Sulsel Andi Bakti Haruni,mengungkapkan bahwa proses penetapan lokasi masih dilakukan, dan saat ini progresnya masih konsultasi publik dulu.
“saat ini Balai belum agendakan jadwal nya karena Pemilik lahan belum valid data nya dengan koordinasi bersama Kepala Desa dan Kepala Dusun setempat,” ujarnya.
Bakti menambahkan, lahan untuk Bendungan Jenelata itu, 1.720 ,hektar dengan jumlah 7 desa dua kecamatan
(Iin Nurfahraeni)