INIPASTI.COM – Kurma sering jadi primadona, terutama saat Ramadan atau sebagai camilan sehat. Tapi, tahukah kamu bahwa di balik manisnya buah ini tersimpan risiko yang tak boleh diabaikan? Yuk, simak fakta-fakta yang bikin kamu harus ekstra hati-hati sebelum ngunyah kurma!
Pertama, jangan terkecoh dengan label “gula alami”. Dalam porsi kecil, kurma bisa menyumbang hampir 30 gram gula, setara dengan sekaleng soda! Bagi penderita diabetes atau yang sedang jaga kadar gula darah, kebanyakan kurma bisa jadi bom waktu. Ahli gizi menyarankan, 2-3 butir per hari sudah cukup untuk orang sehat—lebih dari itu? Siap-siap gula darah melonjak.
Kedua, buat yang lagi diet, kurma bisa jadi musuh dalam selimut. Satu gramnya mengemas 2,8 kalori, jauh lebih padat dibanding apel atau jeruk. Tanpa sadar, ngemil kurma bisa bikin kalori menumpuk dan timbangan bergoyang ke kanan. Jadi, jangan asal comot, ya!
Lalu, ada risiko pencernaan yang mengintai. Kurma memang kaya serat—7-8 gram per 100 gram—tapi kalau kebanyakan, perut bisa protes. Kembung, kram, bahkan sembelit jadi hadiahnya kalau tubuhmu tak siap dengan serbuan serat mendadak. Moderasi adalah kunci!
Jangan lupa, kurma kering sering pakai sulfit sebagai pengawet. Buat yang sensitif, ini bisa memicu diare, sakit perut, sampai sesak napas. Belum lagi soal kebersihan—kurma curah yang tak dicuci bersih rawan bawa debu, kuman, bahkan cacing kecil. Bayangkan kalau itu masuk ke perutmu!
Terakhir, gigi juga bisa jadi korban. Tekstur lengket dan gula tinggi di kurma adalah resep sempurna untuk gigi berlubang kalau kamu malas sikat gigi setelahnya. Jadi, setelah makan kurma, jangan lupa berkumur minimal.
Kurma memang lezat dan penuh manfaat, tapi kalau salah langkah, bisa jadi bumerang. Pilih kurma berkualitas, cuci bersih, dan makan secukupnya. Sehat itu penting, tapi jangan sampai kebablasan!
Tulisan ini dibuat dengan gaya ringkas, informatif, dan sedikit santai agar menarik perhatian pembaca inipasti.com. Kalau ada penyesuaian tone atau tambahan, beri tahu saya!