INIPASTI.COM, MAKASSAR – Virus Corona (Covid19) saat ini menjadi salah satu Penyakit Menular yang mematikan, dari data yang saat ini dikeluarkan Kementerian Kesehatan sebanyak 1.667 kasus positif corona, meninggal dunia sebanyak 157 dan dinyatakan sembuh 103.
Hampir semua orang memiliki potensi risiko untuk terpapar virus Corona, namun ternyata para perokok memiliki risiko yang lebih besar dari orang yang tidak merokok.
Perokok menjadi salah satu kelompok yang memiliki risiko tinggi tertular Covid-19, selain kelompok usia lanjut dan orang-orang yang sudah memiliki penyakit bawaan.
Hal ini ditegaskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui laman resminya pada 24 Maret lalu, ada dua 2 alasan utama mengapa mereka yang memiliki kebiasaan merokok lebih rentan terhadap infeksi virus, seperti dilansir dari kompas.com
Dua alasan utama yaitu akitifitas fisik. Aktivitas merokok yang melibatkan kontak jari tangan dengan bibir secara intens memungkinkan virus berpindah dari tangan ke mulut dengan lebih mudah.
Kemudian alasan kedua adalah penyakit yang timbul. Perokok biasanya sudah memiliki masalah pada paru-paru yang diakibatkan oleh zat-zat yang terisap dalam aktivitas merokok yang dilakukan dalam waktu lama.
dr.M. Harun Iskandar, Sp.PD , Sp.P (K) menjelaskan penyebab perokok ini cukup rentan terkena virus Corona, karena mereka yang perokok daya faktor imunitas tubuhnya lebih rendah.
Jadi, ia menambahkan bahwa dalam saluran pernapasan, ada yang namanya Cilia, yaitu sapu disaluran napas. Bila ada virus, bakteri, benda asing masuk pertama kali, maka fungsi cilia menghalaunya, lewat bersin atau batuk.” Para perokok cenderung cilianya mengalami penurunan fungsi dan kerusakan,” jelas dr Harun melalui pesan singkatnya
Untuk perokok lama, cenderung sudah mengalami ganguan paru sebelumnya seperti emfisema paru, TBC, bronchitis, kelainan jantung, kanker.
Makanya, dr Harun menyatakan jika perokok terkena infeksi virus covid 19 kondisinya akan lebih berat, “dengan kondisi tersebut saja menyebabkan kematian karena sudah ada kelainan paru sebelumnya,” ujarnya
Untuk itu, Ia menyarankan para perokok ini untuk berhenti. Karena kematian akibat Covid19 utamanya pada orang dengan penyakit paru sebelumnya, seperti emfisema paru, bronkiektasis, TBC ataupun ada kanker, atau penyakit lain seperti jantung yang dihubungkan dengan rokok.
“Sebaiknya mulai berhenti merokok, “terangnya
Dengan kondisi tersebut, setidaknya potensi penyeberan juga bisa ditekan. dr Harun menjelaskan bahwa selain mereka yang perokok , sebenarnya masuk dalam kategori rawan terhadap virus ini adalah lansia, termasuk yang usia muda.
“80 persen penderita covid yg meninggal di china berusia 60 tahun, demikian pula di italia sekitar 80 persen berusia di atas 70 tahun. Usia muda juga rentan, namun kadang tanpa gejala yang ditunjukkan, ataupun dengan gejala ringan, atau sedang. Bahkan, ada usia muda mengalami gejala berat sampai akhirnya meninggal,” sebutnya
Artinya, dr Harun menyebutkan ketika seseorang terkena virus dengan kondisi gejala yang cukup berat karena ada penyakit bawaannya memperberat. “ini juga harus melihat kondisi riwayat kesehatan yang bersangkutan, selain mereka yang rentan karena memilik penyakit paru kronik, orang orang dengan imunokompromise (daya tahan tubuh yang rendah) juga rentan,” paparnya.
Buat mereka yang telah masuk dalam kategori ODP, kemudian PDP ataupun positif, dr Harun menyarankan agar asupan makannya tetap dijaga dengan memperhatikan makana bergizi tinggi dan mengandung vit D , vit C, Zink, Vit B, yang penting untuk imunitas tubuh
(Iin Nurfahraeni)