INIPASTI.COM, MAKASSAR. Memilih kuliah di prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Sastera dan Komunukasi UMI Makassar bagi Muh Yahya Adhyaksa, lebih membuka peluang untuk lebih meningkatkan skill dan bakat yang ingin dikembangkan.
Dia sangat berharap lewat perkuliahan di kampus ini mampu menjadi insan bermanfaat bagi orang lain.
Kemudian melanjutkan dan mengembangkan brand Tauart yang telah dirintis selama ini bergerak dalam industri jasa fotografi dan dia berharap jadi orang yang turut mengambil bagian dan ikut bertumbuh dalam industri krearif.
Demikian alasan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMI Makassar, Muh Yahya Adhyaksa, kepada media Ahad 25 Februari 2024.
Dijelaskan, setelah tamat SMA tahun 2020, dia memulai berbagai kegiatan produktif seperti, mengikuti pelatihan kemananan Bandara di Sultan Hasanuddin Maros, Pelatihan Fotografi dan desain grafis 2021. Akhirnya, memutuskan kuliah di kampus swasta UMI Makassar Fakultas Sastra Jurusan Ilmu Komunikasi 2022.
Selain berkuliah dia juga bekerja sebagai freelancer fotografer, baik itu wedding fotografi wisuda dan hal hal yang berbau industri kreatif, katanya.
Yahya lahir di Jeneponto 19 September 2002, merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dari pasangan Muh Saing Syahrir dan ST Halimah. Kakak pertama bernama Musnar Syahriana, seorang Ibu rumah tangga, kakak keduanya bernama, Syamsul Badri Saing, lulusan Sarjana Ekonomi dari kampus swasta terbaik di Makassar.
Orang tua Yahya Muh, Saing Syahrir, pensiunan pegawai di Kejaksaan Negeri di Takalar, dan St Halimah sebagai Guru di Sekolah Dasar 26 Arungkeke Jeneponto.
Jenjang pendidikan dimulai 2008 dengan jadi murid di SDN 26 Arungkeke. Setelah lulus lanjut studi di SMPN 1 Arungkeke Jeneponto dan tamat 2017. Memasuki SMAN 5 Jeneponto 2017, beranjak setahun di kelas 11 terpilih menjadi ketua OSIS SMAN 5 Jeneponto dengan seleksi ketat.
Selama di SMA telah mengikuti kegiatan berskala nasional di Jakarta pada 2019 yaitu Belajar Bersama Maestro yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Dia juga terpilih menjadi selaku Duta Pelajar Jeneponto pada saat kelas 11 SMA.
Merampungkan SMA pada 2020 dan mencoba mendaftar Perguruan Tinggi Negeri, baik melalui jalur Ketos, SNMPTN, SBMPTN dan mandiri, namun hasil diinginkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, katanya ***