INIPASTI.COM, MAKASSAR- Pihak polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Asmaul Husna (21), mahasiswi UIN Alauddin Makassar yang dilakukan pacaranya, Andi Ridhayatul Khaer (21), Selasa (21/1/2020).
Sebelumnya, Asmaul Husna ditemukan tewas pada Sabtu, 14 Desember 2019. Terbukti ternyata korban dibunuh oleh pacarnya sendiri.
28 adegan diperagakan dan di kompleks Perumahan Citra Elok, Jalan Tamangapa, Kecamatan Manggala, pukul 11.00 WITA.
“Ada 28 adengan yang dilakukan tadi saat rekonstruksi,” kata Kapolsek Manggala, Kompol Hasniaty, Selasa (21/1/2020).
Namun menariknya, saat rekonstruksi, keluarga korban tiba-tiba membeberkan fakta baru.
Asmaul Husna ternyata pernah curhat kepada dua seniornya dari kampus UIN Alauddin. Hal ini soal dirinya diperkosa oleh tersangka Andi Ridhayatul Khaer meski hubungan keduanya sebagai kekasih.
Kronologi berawal dari pernyataan tante korban, Mardini (41), dugaan pemerkosaan itu terjadi setelah tersangka Ridhayatul meminta korban datang ke rumah tersangka hingga terjadi pemerkosaan.
Bukan hanya itu Almarhumah Asmaul Husna juga diceritakan kepada seniornya lewat pesan WhatsApp pada 27 Agustus 2019.
“Dia chat temannya, bilang hancur ka ini, dijebak ka, dicekik ka, disuruh ke rumahnya, pas dia bilang ketok pintu tapi dia (tersangka) ndak menyahut,” kata Mardini.
“Pas saya masuk, ternyata dia (tersangka) tidak tidur. Langsung dia kunci pintu, baru langsung dia cekik leherku, baru dia kasi belakang tanganku, baru dia paksa buka bajuku,” tambahnya.
Senior korban meminta korban memutuskan hubungannya dengan tersangka. Mardini juga mengatakan senior korban saat mendengar pengakuan korban lantas meminta korban tidak melanjutkan ceritanya.
Sejak saat itu, hubungan korban dengan tersangka sempat renggang. Namun korban, kembali mendekati tersangka pada Oktober 2019.
“Menurut ceritanya seniornya renggang mi itu antara bulan 9 (September), maksudnya tidak pernah mi ketemu, ndag mau mi ketemu. Tapi pas bulan 10 (Oktober) mungkin dia tahu mi dirinya hamil, mendekat mi lagi toh, untuk minta pertanggungjawaban,” ujar Mardini kepada wartawan.
(Dhirga Erlangga)