INIPASTI.COM – Hujan deras yang telah melanda Kabupaten Luwu Utara, selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah, dengan 10 desa terdampak.
Dua sungai utama yang menjadi penyebabnya adalah Sungai Rongkong dan Sungai Baliease. Banjir ini terjadi mulai Senin 22 April 2024 hingga saat ini, dengan titik terparah berada di Kecamatan Baebunta Selatan.
Menurut Camat Baebunta Selatan, Ikhdiahni, 10 desa yang paling terdampak adalah Desa Beringin Jaya, Lawe-lawe, Polewali, Lara, Mekar Sari Jaya, dan Lembang-lembang.
Ribuan rumah warga, fasilitas pendidikan, serta ibadah turut terendam air sebagai dampak dari banjir tersebut. Lahan pertanian dan perkebunan warga juga tidak luput dari terendamnya air.
Kepala BPDB Luwu Utara, Muslim Muktar, menjelaskan bahwa banjir dipicu oleh meluapnya Sungai Baliease dan Sungai Rongkong, yang mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga.
Meskipun demikian, pihak berwenang masih melakukan pendataan untuk mengetahui dampak secara keseluruhan.
Pada tanggal 23 April 2023, ratusan rumah juga terendam banjir di Kabupaten Luwu,, karena hujan deras yang membuat sungai dan tanggul meluap.
Banjir tersebut disebabkan oleh hujan lebat selama 10 jam, membuat tanggul sungai jebol dan merendam akses jalan serta permukiman warga di beberapa wilayah.
Abdul Muhari dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
BPBD Kabupaten Luwu segera merespons dengan melakukan penanganan banjir dan memberikan pertolongan kepada warga terdampak.
Meskipun banjir sudah mulai surut, BNPB tetap mengimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
Mereka juga mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir segera melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari 1 jam (sdn)