INIPASTI.COM, MALINO – Pembangunan proyek infrastruktur di Malino Kecamatan Tinggimoncong sudah mulai berjalan. Pintu gerbang masuk ke Kota Bunga itu pun ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018 ini. Hal itu disampaikan oleh Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Sofyan Hamdi saat Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan turun meninjau proyek tersebut, Senin (10/9/2018).
“Gerbang masuk Malino sebagai penanda wisatawan yang akan ke Malino sudah memasuki Kota Malino. Kami menargetkan selesai di akhir tahun 2018,” ujar Sofyan Hamdi saat Bupati Gowa singgah di lokasi tempat dibangunnya pintu gerbang Malino.
Setelah rombongan Bupati Gowa singgah di lokasi tersebut, kunjungan di kota wisata ini dilanjutkan dengan melihat proyek pembangunan pendestrian dan pelebaran jalan yang sementara berlangsung di Malino. Pendestrian berlokasi di sepanjang jalan Sultan Hasanuddin. Untuk pelebaran jalan berlokasi di Jalan Endang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Mundoap menjelaskan terkait hal ini.
“Panjang pendestrian 5.5 kilometer dengan 2.75 kanan kiri. Pendestrian nantinya dilengkapi dengan taman-taman bunga di beberapa bagian serta didesain untuk ramah bagi kaum disabilitas,” jelasnya.
Sedangkan untuk pelebaran jalan dan betonisasi berlokasi di Jalan Endang. Jalan diperlebar dari 4 meter menjadi 9 meter termasuk bahu jalan.
“Semua pengerjaan proyek pendestrian dan pelebaran jalan masih berlangsung sesuai jadwal yang kita tetapkan. Kami menargetkan proyek akan selesai akhir tahun,” tambahnya.
Untuk anggaran pendestrian, pelebaran jalan, dan perbaikan mess Pemda Gowa, dianggarkan sekitar 10 milyar dan masuk dalam APBD 2018. Salah satu proyek besar lainnya di Malino adalah revitalisasi Hutan Pinus. Bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia ini juga menyempatkan untuk mengecek pembangunan di Hutan Pinus.
“Banyak hal yang kita planningkan untuk Malino seperti di hutan pinus ada panggung utama permanen serta ada pedestrian khusus untuk jalur kuda dan pengunjung, penataan ulang flying fox serta dihiasi tempat-tempat selfie dengan backup anggaran kurang lebih 700 juta rupiah. Kita berharap dengan revitalisasi yang kita lakukan di beberapa tempat vital di Malino dapat melengkapi persiapan kita untuk meraih destinasi wisata nasional,” tambah Adnan.
Digenjotnya penataan wajah Malino ini karena Pemkab Gowa, kata Adnan, di sela peninjauannya mengatakan, sedang konsen menata Kota Malino untuk persiapan Beautiful Malino sesion III yang akan digelar pertengahan Juli 2019 mendatang.
“Iya, kita punya sasaran pelaksanaan Beautiful Malino sesion III sebagai persyaratan menuju destinasi wisata nasional, makanya kita target semua proyek infrastruktur untuk event itu tuntas di akhir 2018 ini,” kata Adnan.
Even Beautiful Malino 2019 adalah sesion III yang menjadi persyaratan Kementrian Pariwisata untuk bisa menetapkan Malino sebagai kalender wisata nasional. Even tahunan ini pun tentu diselaraskan dengan Malino Kota Bunga yang sudah dijalankan sebelum Beautiful Malino I dan II digelar.
Bupati Gowa sendri berpesan agar proyek-proyek dikerjalan tidak asal kerja tapi memperhatikan kualitas. ” Saya berharap proyek ini selesai dengan kualitas yang bagus berfungsi dan dapat dinikmati oleh masyarakat termasuk kaum disabilitas,” tandasnya. (*)