Jika para Blairete alias fans Blair ingin selamat, sebaiknya mulai sekarang mereka menalak Blair.
Kita selalu mengklaim bahwa perang Irak didasarkan atas kebohongan. Ketika membaca artikel yang ditulis sebelum perang, misalnya “Kebohongan yang Diceritakan kepada Kita tentang Irak” dalam koran Los Angeles Times, kita benar-benar mendapat pelajaran darinya. Laporan Chilcot memang tidak menuduh Blair telah berbohong. Namun, terlalu banyak penekanan mengenai pertanyaan itu di dalam laporan Chilcot. Blair tampak jelas bertekad untuk berperang jauh sebelumnya. Dia mengandalkan bukti yang meragukan untuk mendukung pendapatnya, bukti yang diketahui oleh orang lain pada waktu itu sebagai bukti yang meragukan. Apakah dia telah menipu diri sendiri, atau publik, atau dia telah dibimbing oleh bisikan langit? Dia terjun perang dengan alasan dibuat-buat yang pada waktu itu banyak–termasuk 139 anggota parlemen Partai Buruh–yang tahu akan mendatangkan malapetaka. Dan itu tindakan cukup terkutuk.
Mari kita puji penyelidikan Chilcot yang telah membuat resmi kebenaran yang selama ini telah kita ketahui, namun kita harus tetap ingat bahwa hanya itulah yang dilakukannya. Kebenaran yang diungkapkannya merupakan sesuatu yang sudah lama ada, jauh sebelum gerbang neraka dibuka–seperti yang kebetulan diingatkan oleh sekretaris jenderal Liga Arab, sebelum invasi.
Kejelasan mengenai apa yang akan menjadi akibatnya itulah yang telah menciptakan gerakan anti-perang terbesar dalam sejarah. Namun gerakan itu diremehkan, termasuk oleh media yang sebagian besar mendukung desakan agar perang segera dilaksanakan. Sungguh bertentangan dengan kepantasan bahwa mereka yang menentang atau mengkritik perang–mulai dari politisi hingga petinggi BBC–yang harus kehilangan pekerjaan mereka, sementara Blair terus melanjutkan kariernya yang gemilang karena bekerja bagi para diktator.