INIPASTI.COM, MAKASSAR – Banyaknya kasus HIV/AIDS yang terjadi di Sulawesi Selatan, mencatat angka hingga 10.000 dalam 10 tahun terakhir. Untuk itu, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan.
Menurutnya, beberapa tahun terakhir kasus HIV/AIDS, faktor resiko tertinggi adalah melalui hubungan seks tidak aman pada heteroseksual (46,2 persen), hubungan seks sesama jenis/sesama lelaki (24,4 persen), dan penggunaan jarum suntik (3,4 persen).
Sedangkan untuk kelompok umur, Agus menyebutkan persentase HIV/AIDS untuk tahun 2015 tertinggi ditemukan pada kelompok usia 20-29 tahun (32 persen), 30-39 tahun (29,4 persen), 40-49 tahun (11,8 persen), 50-59 tahun (3,9 persen), dan 15-19 tahun (3 persen).
“Peran masyarakat juga sangatlah penting, bagaimana bisa menekan agar kasus HIV/AIDS tidak semakin banyak, salah satu caranya dengan pencanangan Gerakan 1.000 Masyarakat Peduli Napza dan HIV/AIDS,” kata Agus, usai peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Lapangan Kantor Gubernur, Kamis (1/12).
Gerakan yang diinisiasi Biro Bina Napza dan HIV/AIDS Setda Provinsi Sulsel, membuat Agus berharap dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Persoalan AIDS ini harus di kedepankan, terutama pada upaya pencegahan. Dengan pencanangan, kita berupaya memberikan informasi dan edukasi kepada semua pihak untuk membangun pemahaman yang benar dan komprehensif,” ucapnya.
Agus menyatakan, ini sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dalam memupuk kepedulian, terutama terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).(*)
Baca juga : Wagub Sulsel Ajak Masyarakat Cegah HIV/AIDS
//