INIPASTI.COM, JAKARTA – Sejumlah maskapai ternyata melarang pilot dan co-pilot makan makanan yang sama. Alasannya demi menjaga keselamatan bila makanan itu mengandung racun.
Tak banyak diketahui, ternyata sejumlah maskapai menghimbau pilot dan co-pilot untuk makan makanan yang berbeda dalam penerbangan.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (15/1/2020) aturan ini tidak secara terpusat diberikan lembaga yang mengawasi penerbangan, seperti misalnya Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat, melainkan tergantung pada kebijakan masing-masing maskapai.
Hal ini juga ditegaskan Kapten John Cox sebagaimana diwartakan USA Today bahwa FAA tidak mengatur mengenai perbedaan makanan antara pilot dan co-pilot.
Kendati demikian, banyak maskapai penerbangan yang membutuhkan makanan berbeda untuk kru penerbangan dengan tujuan mengurangi risiko penyakit yang disebabkan makanan.
Sebagai contohnya, pilot dan co-pilot dilarang makan hidangan yang sama untuk menghindari terjadinya keracunan yang dialami keduanya jika makan menu yang sama. Kalau keracunan itu sampai terjadi dan keduanya sakit dalam penerbangan, tentu akan membahayakan seisi pesawat.
Lebih lanjut juru bicara dari maskapai Virgin Atlantic sebagaimana dilansir dari Traveller.com.au, menjelaskan walaupun sebaiknya pilot dan co-pilot makan makanan yang berbeda, aturan itu bisa diubah sesuai dengan kondisi.
“Kapten bertanggung jawab dalam memastikan pilot yang sedang bertugas makan makanan yang berbeda dalam penerbangan. Jika kedua pilot meminta makanan yang sama, awak kabin harus mengkonfirmasi kembali apakah kapten setuju atau menolak permintaan tersebut,” katanya.
Permintaan itu bisa disetujui bila tak ada menu alternatif dalam pesawat. Pilot dan co-pilot bisa makan menu yang sama. Namun untuk memastikan makanan itu tak membawa penyakit, kedua orang itu harus makan di waktu berbeda.
Nah, selain makan menu yang berbeda, pilot dan co-pilot juga sebaiknya menghindari makan makanan mentah sebelum dan selama penerbangan.
Dirangkum dari berbagai sumber, ada sejumlah pandangan mengenai hal ini. Jika merujuk pada wawancara CNN dengan Kapten Han Hee-seong dari China Eastern Airlines, pilot biasanya menerima makanan yang sama dengan penumpang first class sementara co-pilot akan mendapatkan makanan yang sama dengan penumpang kelas bisnis.
Hal ini agak berbeda dengan aturan pada maskapai Aeroflot asal Rusia.
“Makanan untuk kru didasarkan pada preferensi individu dan persyaratan pekerjaan. Makanannya tidak sama dengan yang ditawarkan kepada penumpang, meskipun pilihan menu hidangan panasnya sama untuk kru dan penumpang kelas bisnis,” kata juru bicara Aeroflot.
Senada dengan Aeroflot, juru bicara British Airways mengatakan,”pilot juga makan makanan yang berbeda (dengan penumpang).”
Juru bicara Virgin Atlantic juga menambahkan, “ketika pilot dan kru kami terbang setiap minggu, mereka memiliki makanan yang berbeda dengan penumpang yang tujuannya menawarkan beberapa variasi.
Makanan ini terdiri dari sandwich, salad, pilihan makanan panas (sarapan, makan siang atau makan malam, dengan sayuran dan daging pilihan) plus camilan termasuk buah, kacang, keripik dan cokelat.”
Ketakutan akan jatuh sakitnya pilot dan awak kabin akibat makanan ini bukan tanpa sebab. Meskipun kasusnya jarang terjadi, kasus keracunan itu pernah terjadi.
Pada 1982, beberapa porsi puding tapioka telah meracuni 10 awak kabin termasuk pilot, co-pilot, dan teknisi pesawat dalam penerbangan dari Boston ke Lisbon. Pesawat itu akhirnya kembali dan mendarat di Boston. Untungnya, semua kru dan penumpang selamat.
Kasus lainnya terjadi pada 2010, ketika dua pilot di Inggris jatuh sakit akibat makanan yang diracun ketika mereka berada di kokpit. Efek keracunan ini baru terasa ketika mereka terbang meskipun makanan itu dimakan sebelum penerbangan (Syakhruddin)