INIPASTI.Com, MAKASSAR – Anak pesantren Ummul Mukminin, pesantren Gombara Muhammadiyah dan anak panti yang ada di Kota Makassar mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas pengembangan tanaman hidroponik, Sabtu (12/11/2016) di Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Selain itu juga diikuti perwakilan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) beberapa daerah, Diantaranya MPM Gowa, MPM Takalar, MPM Jeneponto, MPM Bulukumba serta Dharma Wanita Kantor LH dan Kehutanan Sulawesi. Pelatihan yang berlangsung dua hari diikuti peserta 52 orang.
Pelatihan ini dipandu langsung Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku, Ir Darhamsyah. Dikatakan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut kerjasama pengembangan konservasi sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat antara Pimpinan Pusat Muhammadiya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Juni lalu di Jakarta.
“Mungkin Sulsel yang pertama di Indonesia yang menindaklanjuti kerjasama ini,”tandasnya.
Pelatihan pengembangan tanaman hidroponik ini, dipandu oleh sahabat Hidroponik dari Yogjakarta, diantaranya M. Hery Salugu, Faridin Hermadi, sertaTaufiq Susanto. Juga memberikan materi Ketua MPM PWM Sulsel, Andi Yudha Yunus tentang pengenalan potensi melalui metode pendekatan ABCD ( Assed Based Community Depelovment).
Dari sahabat Hidroponik, M. Hery Salugu, mengatakan, pengembangan tanaman hidoponik tanpa menggunakan media tanah, tapi air. Tanaman Hidroponik ini juga adalah sulusi lahan sempit di pekotaan. Pengembangan tanaman hidroponik ini sangat mudah dilakukan, karena tidak menggunakan lahan yang luas. Dengan luas lahan 60 cm X 1 meter bisa menanam 30 jenis tanaman buah maupun sayur-sayuran.
Semua tanaman sayur – sayuran dan buah sangat cocok dengan pengembangan hidroponik. Tarulah tanaman kangkung, dengan hidroponik bisa dipanen pada umur 16 hari.
“Dengan hidroponik petani bisa mengatur waktu panennya. Selama ini petani sulit menandatangani kontrak dengan supermarket, karena belum bisa menentukan waktu panennya. Tapi dengan hidroponik bisa diatur waktu panen sehingga bisa kita membangun komitmen dengan pembeli,”ujar Hery Salugu dihadapan anak panti dan pesantren. (nasrullah)