Sebuah klub sepakbola pada level provinsi, kehadiran dan dukungan seorang gubernur sangat diharapkan, sebagaimana yang dipertontonkanGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,
menyatakan akan menginstruksikan para PNS DKI, untuk memakai baju klub sepak bola Persija Jakarta.
Rencananya, baju bola itu akan dipakai oleh PNS di pemerintah ibu kota tersebut saat Persija sedang melangsungkan pertandingan.Bagaimana dengan PSM Makassar ??? semoga mendapatkan perhatian yang sama.
Lebih lanjut dijelaskan, “Jadi gini kalau Persija ada pertandingan, baru kita pakai baju Persija,” kata Anies di DPRD DKI Jakarta, Senin (1/7).
Instruksi penggunaan Jersey Persija itu, kata Anies, sebagai tanda dukungan untuk klub sepak bola berjulukan Macan Kemayoran tersebut.
Kendati begitu, Anies mengatakan pihaknya masih menyiapkan kostum tersebut.
“Kalau hari itu Persija tanding kita akan mendukung dengan memakai kostum Persija, tapi kostumnya masih kami siapkan,” ujar dia.
Tak hanya itu, Anies juga berencana merubah desain baju bola tim macan Kemayoran itu agar bisa dipakai PNS untuk acara formal.
“Desainnya supaya kalau rapat-rapat jangan pakai kaos oblong. Tapi masih disiapin kostumnya dulu karena desainnya beda,” tegas Anies.
Sebelumnya, Anies mewacanakan kebijakan tersebut saat acara halalbihalal dengan Persija dan The Jakmania di Rumah Dinas Gubernur DKI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/6) malam.
Anies mengatakan wacana baju ini dipakai dalam acara formal seperti rapat hingga tingkat kementerian.
“Saya akan terus dukung, kalau Persija bertanding, maka semua pegawai Pemprov DKI pakai baju Persija,” ujar Anies saat acara tersebut.
Ketua Umum The Jakmania Ferry Indrasjarief menilai ada perbedaan mencolok antara Gubernur Jakarta saat ini,
Ini salah satu perbedaan antaraAnies Baswedan, dan pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dalam hal perhatian pada Persija Jakarta.
Ferry, yang juga salah satu pendiri Jakmania, menyatakan Anies memiliki tingkat perhatian lebih kepada Persija dibanding Ahok.
Meski saat menjabat Ahok sempat dikabarkan ingin membeli Persija melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saat keadaan klub sedang terpuruk, menurut Ferry, langkah untuk menyelamatkan Persija itu dinilai tidak terlalu serius.
“Gue enggak tahu itu kebenarannya (Ahok ingin membeli Persija melalui Pemprov DKI) bagaimana.
Karena, kalau gue baca di koran, nadanya, kok, Ahok selalu ngejelek-jelekin Persija, The Jakmania, dan lain-lain,” kata pria yang akrab disapa Bung Ferry itu
“Jadi gue pikir ini orang serius atau enggak, sih, mau membenahi Persija? Ah, kalo gue bilang, enggak serius, nih, orang. Cuman ngomong doang.”Ferry menilai tingkat perhatian Ahok kepada Persija juga sangat minim. Saat menjabat, Ahok tidak pernah sekali pun kedapatan menonton Persija berlaga. Hal itu, kata dia, bertolak belakang dengan sikap Anies.
“Kalau gubernur yang sekarang (Anies), paling enggak, dia ada perhatian, lah.
Dengan dia nonton, gairah warga Jakarta untuk bisa memiliki Persija bisa makin terasa,” ujarnya.
Dalam laga final Piala Presiden 2018 antara Persija Jakarta dan Bali United pada pertengahan Februari lalu, Anies memang menonton laga tersebut mendampingi Presiden Joko Widodo.
Dalam laga itu, Anies terlihat menggunakan jersey Persija.
Meski demikian, Ferry menilai kontribusi riil kepemimpinan Anies kepada Persija Jakarta hingga saat ini masih belum terlihat.
Hal itu, kata dia, terlihat dari belum adanya fasilitas dari pemerintah DKI, yang bisa mendukung segala kebutuhan Persija Jakarta.
“Untuk mess atlet dan tempat latihan aja kita masih belum ada.
Kita masih pakai yang di Halim (Lapangan Sutasoma Halim, tempat latihan milik Persija bekerja sama dengan pengelola kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta),” ucapnya.
Dalam kampanye untuk menjadi Gubernur DKI, Anies sempat melemparkan janji mengenai pembangunan stadion bagi Persija Jakarta.
Janji itu pun sempat ditagih para Jakmania saat melakukan konvoi kemenangan Persija dalam ajang Piala Presiden pada 18 Februari lalu. “Stadion, stadion, stadion, stadion,” kata ribuan The Jakmania, yang kala itu memadati Balai Kota.
Menanggapi tagihan itu, Anies belum bisa memberikan jawaban yang pasti. “Saya tegaskan kemarin bahwa kami tidak akan melakukan pengumuman apa pun sampai semua rencana matang.
Jadi kita matangkan rencana. Kita tidak ingin mengungkapkan janji-janji teknis detail sebelum rencana kerja kita matang siap, tuturnya (bs/syakhruddin)