BANGLADESH – Banglades telah mengumumkan dua hari masa berkabung nasional bagi mereka yang terbunuh ketika muslim militan menyerbu sebuah kafe di ibu kota, Dhaka.
Dua puluh sandera, kebanyakan orang asing, terbunuh dalam serangan itu. Dua polisi juga tewas dan 30 orang lainnya terluka.
Pasukan komando Banglades menyelamatkan 13 orang yang telah disandera 12 jam, menewaskan enam penyerang dan menawan seorang lainya.
Sembilan warga Italia, tujuh Jepang, masing-masing satu warga Amerika Serikat dan India termasuk di antara mereka yang tewas. Satu warga Italia lainnya masih belum ditemukan.
Sebagaimana dilansir BBC News, Kementerian Dalam Negeri Banglades, Minggu (3/7), mengatakan bahwa pihak penyerang tidak berasal dari yang dinamakan kelompok Negara Islam atau IS, tetapi dari kelompok militan lokal yang telah dilarang sejak lebih dari satu dekade lalu.
“Mereka adalah anggota Jamiatul Mujahidin Banglades,” ungkap Asaduzzaman Khan kepada kantor berita AFP. “Mereka tidak ada kaitan dengan IS.”
Di tempat lain, ketika mengumumkan masa berkabung, Perdana Menteri Banglades Syeikh Hasina bersumpah akan melawan serangan teror di negaranya. Beberapa waktu terakhir, Banglades mengalami serangkaian pembunuhan terhadap blogger sekuler, aktivis gay, ilmuwan dan penganut agama minoritas, yang dituduhkan kepada kelompok IS militan.