Penulis : Nur Hijrah
INIPASTI.COM, Gowa – Ada pemandangan yang ironis di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Hampir setiap hari, khususnya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) kita bisa menemukan penjaja tisu di bawah umur. Mereka biasanya berkelompok dengan ditemani seorang perempuan dewasa.
Ironisnya, perempuan dewasa yang disinyalir ibu mereka, hanya duduk dan menyuruh anak-anak tersebut berjualan. Salah satunya adalah Andini yang berusia tiga tahun. Dia biasanya ditemani saudaranya berjualan, terkadang juga sendiri menjajakan dagangannya sambil diawasi ibunya dari jarak jauh. Ibunya biasa mengawasi Andini dan sekitar beberapa jam kemudian, ia memanggil anaknya untuk ke tempat lain.
“Dua orang ka bersaudara, umurku masih tiga tahun. Capekki kakiku jalan terus,” keluh Andini si pedagang tisu cilik ketika diwawancarai, Senin(10/10).
Banyaknya pedagang tisu cilik terkadang membuat sebagian mahasiswa merasa risi dengan hal tersebut. Dikarenakan cara dari sebagian pedagang tisu dalam menjajakan dagangannya dilakukan dengan mengikuti terus menerus. Padahal, mahasiswa yang diikutinya sudah menolak untuk membeli.
Salah seorang mahasiswa bernama Magfirah mengatakan, sebenarnya tidak apa-apa mereka berjualan. Malah mahasiswa FDK ini mendukung anak balita tersebut berjualan.
“Sebenarnya tidak apa-apaji menjual selama tidak mengganggu kegiatan kuliah. Lebih bagus ji juga kalau menjual ki, daripada pergi minta-minta.” tutur perempuan berjilbab ini. (*)
Baca juga : Washilah Adakan Talkshow Budaya Literasi
//