INIPASTI.COM, MAKASSAR – Fenomena banyaknya anak salah didik menjadi perhatian Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar. Dinsos pun menggelar Pembinaan Kesejahteraan Sosial Anak Balita Terlantar melalui Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) Kota Makassar. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Ramayana, Jalan Gunung Bawakaraeng, Selasa, (3/4/2018).
Kegiatan tersebut di buka langsung oleh Kepala Dinsos Kota makassar, Mukhtar Tahir. Dalam sambutannya, ia berharap para orangtua mendidik anak dengan benar sejak kecil bahkan dari rahim. Dengan begitu, kata dia, kelak anak-anak bisa tumbuh berkembang di lingkungan masing-masing.
“Dengan pelatihan ini membawa harapan dan perubahan kita di lingkungan, bagaimana anak-anak kita menjadi contoh teladan. sebagaimana melihat banyak anak di luar sana yang salah didik. Olehnya itu berbahagialah kita yang hadir pada pelatihan kali ini, ” tutur Mukhtar di hadapan peserta yang notabene adalah ibu-ibu.
Ia menambahkan, orangtualah yang menjadi dasar -sebagai pondasi- untuk mendidik anak sejak kecil. Jika demikian, lanjutnya, maka anak-anak dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Olehnya itu, pemerintah, dalam hal ini Dinas Sosial Kota Makassar, hadir memberikan langkah efektif. Ia juga mengatakan bahwa Dinas Sosial akan antisipasi segala bentuk kenakalan anak di luar kontrol orangtua.
“Hadirnya program ini bagaimana menciptkan anak kita sehingga menjadi contoh bagi lingkungan masyarakat. Bersyukurlah di antara banyak ibu di Makassar yang diundang hadir dalam ruangan ini menjadi perserta pelatihan dasar mendidik anak. Sebagaimana yang hadir pada hari ini merupakan tokoh perpanjangan tangan dari pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Sosial,” ucapnya
Kegiatan tersebut juga menghadirkan motivator Ibu Eni yang juga pemilik panti jompo yang ada di Panaikang. Olehnya, Mukhtar menyampaikan kepada para peserta pelatihan agar memperhatikan betul materi yang diberikan. Sehingga ada bekal yang dapat diterapkan kepada anak didiknya.
“Jangan merasa kita ini perempuan, jangan dijadikan sebagai alasan untuk tidak membina anak-anak. sehingga bagaimana membesarkan anak-anak yang nantinya untuk kita juga, sehingga anak yang dididik selama ini berakhlak mulia, dapat menjadi contoh di lingkungannya,” tukas. (*)