INIPASTI.COM – Kabupaten Merauke, wilayah paling ujung timur Indonesia, merupakan lumbung pangan untuk wilayah Indonesia bagian timur, selain lumbung tanaman pangan, Merauke juga sebagai daerah penghasil produk Hortikultura berupa sayur-sayuran dan buah buahan, salah satu prestasi yang membanggakan bagi kabupeten Merauke adalah sudah dapat mengembangkan komoditas sayuran diantara penanaman bawang merah biji (TSS) yang mampu menghasilkan produktivitas mencapai 20 ton/Ha, dan telah mampu mensuplai kebutuhan bawang merah untuk kabupaten di sekitarnya seperti Jayapura, Timika dan empat kabupaten pemekaran yaitu Merauke, Mapi, Boven Digul dan Asmat.
Saat ini Kementerian Pertanian mendorong petani bawang merah untuk beralih menggunakan biji (TSS) dibanding umbi sebagai benih. Budidaya TSS dinilai lebih efisien dan menguntungkan bagi para petani.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan, selain faktor harga yang terjangkau, produktivitasnya juga lebih bagus ketimbang umbi.
“Memang butuh upaya ekstra dibanding menggunakan benih umbi. Waktunya relatif lebih panjang kurang lebih 1,5-2 bulan, lebih panjang dari budidaya menggunakan umbi,” jelas dia.
Sekalipun demikian, dia mengatakan bahwa satu keunggulan lainnya penggunaan benih TSS ini produksinya lebih tinggi dibanding menggunakan umbi.
Kasie hortikultura Dinas Pertanian Merauke Dwi Iriana menyatakan, pengembangan bawang merah di Merauke sudah bagus, banyak petani yang sudah mengembangkan budidaya bawang merah menggunakan TSS dan hasilnya sangat bagus, produktivitasnya mencapai 20 ton/ha dan umbinya besar-besar sehingga banyak diminati oleh pasar” ujar Iriana
Varietas TSS yang banyak dikembangkan di Merauke adalah varietas Lokananta karena memiliki keunggulan diantaranya produktivitasnya tinggi, umbi bulat pipih, warna daun hijau dan tahan terhadap penyakit layu fusarium serta cocok dikembangkan didaerah dataran rendah.
Ketua kelompok tani Suka Maju kecamatan Merauke, Yulius Bowo menyatakan, “budidaya bawang merah TSS sangat menguntungkan karena budidayanya mudah, tahan terhadap hama penyakit, walaupun membutuhkan waktu yang lebih lama tapi hasilnya dapat maksimal” ujar Yulius.
Yulius berharap bantuan yang diberikan oleh pemerintah berupa benih bawang merah TSS dan saprodinya dapat membantu petani dan menjadi penyemangat dalam berbudidaya bawang merah, kami akan melakukan budidaya dengan baik sehingga hasilnya dapat maksimal dan petani menjadi sejahtera.