Kudeta yang berlangsung jumat malam terhadap pemerintahan yang sah di Turki telah mengejutkan dunia. Hampir tidak ada yang berpikir, Militer Turki, atau setidaknya bagian dari itu, akan berusaha untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Bersamaan dengan berita yang mengejutkan itu, informasi membingungkan dan sering bertentangan datang silih berganti, akan sulit untuk kita pamahami apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa kudeta telah terjadi secara faktual, adalah sebuah kebenaran. Akan tetapi sumber-sumber berita masih memilah-milah informasi terbaru yang memberikan petunjuk, apakah sesungguhnya yang terjadi. Beberapa menit yang lalu sekitar pukul 1.20 menit waktu Turki (jam 8.30 waktu Jakarta) Presiden Erdogan telah mendarat di Airport Istanbul dan langsung memberikan penjelasan kepada pers. Satu hal yang dikemukakan, upaya kudeta sebagian kecil militer ini memiliki keterkaitan dengan Cleric Gulen bekas teman baik Presiden, salah seorang politisi yang melarikan di ke USA, setelah dituduh melakukan korupsi di Turki beberapa tahun yang lalu. “Kita dengan jelas dapat melihat mana militer yang punya integritas, dan mana militer yang mendukung Gulen. Kudeta ini membantu pemerintah untuk melihat mana militer yang dapat dipertahankan, dan yang harus dibersihkan.” Lanjut Erdogan.
Dengan informasi yang tanpa konteks ini, tidak membantu kita untuk memahami apa sesungguhnya yang terjadi di Turki saat ini. Untuk itu mari kita melihat beberapa hal yang mungkin membantu kita menelusuri kejadian yang sedang berlangsung saat ini, dengan membangun beberapa pertanyaan:
- Apakah para pemimpin kudeta mengontrol seluruh militer? Sekarang ini di Turki, Para pemimpin kudeta mengklaim mewakili seluruh angkatan bersenjata, namun Erdogan mengatakan mereka minoritas militer. Sementara ini tidak jelas, itu adalah pertanyaan kunci: Kudeta berhasil ketika militer bersatu dan gagal ketika ada perpecahan yang tajam.
- Apa sesungguhnya dipahami oleh elit militer Turki tentang kudeta ini? Â Menurut pengamat dan ilmuwan politik, penentu paling penting bagi sukses atau gagalnya kudeta adalah, bagaimana menyatukan militer, apakah tentara lain berpikir kudeta tersebut akan berhasil. Jika para pemimpin kudeta berhasil membuatnya tampak bahwa runtuhnya pemerintah tidak bisa dihindari dan bahwa semua perlawanan sia-sia, maka sisa militer cenderung memihak mereka. Jadi jika beberapa orang dalam kepemimpinan militer Turki mulai mengakui kudeta atau berbicara menentang pemerintah, maka itu adalah isyarat adanya kemungkinan tentang mempersatukan militer dan dengan demikian arah menuju keberhasilan kudeta semakin dekat.
- Siapa yang menguasai media Turki? Penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuan menunjukkan bahwa kontrol institusi media membantu pemimpin kudeta mengkonsolidasikan kekuasaan, karena media dapat membantu mereka menyalurkan pesan bahwa kudeta mereka pasti akan berhasil. Jadi apakah lembaga penyiaran terbesar di Turki dikendalikan oleh simpatisan kudeta atau simpatisan pemerintah benar-benar penting.
- Seberapa besar jumlah demonstran yang dilakukan oleh publik di Istanbul dan Ankara. Demonstrasi populer yang dilakukan oleh elemen masyarakat dapat memainkan peran penting dalam membentuk arah kudeta. Jadi yang ikut menentukan ujung dari kudeta adalah bagaimana kemampuan pemimpin kudeta dan Presiden Erdogan melakukan konsolidasi untuk memanage publik untuk melakukan demonstrasi dukungan atau kontra kudeta, terutama di kota-kota besar seperti Istanbul dan Ankara.
- Apakah Erdogan ada di Turki saat kudeta berlangsung? Tak ada yang tahu di mana Presiden Erdogan berada – informasi simpang siur beredar luas ia sedang berlibur ketika kudeta dimulai, dan pernyataan publik disampaikan di telepon melalui Skype . Kebanyakan laporan mengatakan dia di pesawat, berusaha mendarat di suatu tempat . Jika ia tidak bisa mendarat di negara ini , itu adalah tanda yang sangat buruk baginya – itu menggambarkan simpatisan Erdogan tidak memiliki kehadiran yang kuat di lembaga publik terutama : bandara. Tapi keraguan ini dapat dipatahkan oleh Erdogan, buktinya Erdogan telah mendarat di Istanbul, dan mendapat sambutan meriah dari simpatisannya.
- Apakah ada laporan luas tentang terjadinya baku tembak antara tentara yang melakukan kudeta dengan tentara yang menolak kudeta? Kemungkinan paling menakutkan dalam setiap kudeta apapun yang sedang berlangsung adalah jika terjadi baku tembak sesama tentara, terutama di Ankara dan Istanbul. Jika terjadi baku tembak ujung dari kudeta ini bisa berbahaya bagi Erdogan. (if)