INIPASTI.COM, MAKASSAR – Penampilan Jemaah Haji Kloter 2 Embarkasi Debarkasi Makassar sangat berbeda saat status mereka masih Jemaah Calon Haji (JCH). Saat masih JCH, sebelum berangkat ke tanah suci mereka dengan seragam menggunakan baju batik hijau pembagian dari Kementrian Agama (Kemenag). Namun, setibanya dari tanah suci, pakaian mereka berubah menjadi warna-warni.
Beberapa jemaah haji mengaku sudah menyiapkan pakaian tersebut jauh-jauh hari sebelum mereka berangkat ke tanah suci. Salah satunya jemaah haji termuda Kabupaten Bantaeng, Nur Hakiki (24). Ia menjelaskan bahwa pakaian tenda yang dipakai telah disiapkan oleh orangtuanya.
“Sejak dulu katanya orang tua kita begitu. Siapkan pakaian tenda begini khusus untuk dipakai saat pulang. Jadi orangtua saya sudah siapkan sebelum saya berangkat,” jelasnya saat Penerimaan kembali Jemaah Haji Kloter 2 Debarkasi Makassar di Asrama Haji Sudiang, Sabtu, (9/9/2017).
Jika Jemaah Haji perempuan menggunakan tenda atau kebaya, lain halnya dengan Jemaah Haji laki-laki. Jemaah Haji laki-laki tampak menggunakan pakaian khas Timur tengah. Mereka mengaku membeli pakaian tersebut di Arab Saudi. Selain karena banyak yang menjual, harganya juga terjangkau.
Sedangkan Jemaah Haji Kabupaten Soppeng yang satu Kloter dengan Jemaah Haji Bantaeng tampak masih menggunakan pakaian seragam dari Kemenag. Namun menurut, Wakil Bupati Soppeng, Supriansa 251 jemaah hajinya itu akan singgah di suatu tempat untuk mengganti pakaian mereka.
“Kita akan kasih singgah mereka di Bulu Dua, sekitar perbatasan Barru-Soppeng. Di sana mereka akan menggunakan baju kebesarannya. Khas Jemaah Haji baru, setiap tahun begitu,” ujar orang nomor dua di Kabupaten Soppeng itu.
Diketahui, Jemaah Haji Kloter 2 ini terdiri dari 251 Jemaah Haji Soppeng, 183 Jemaah Haji Bantaeng, dan 14 Jemaah Haji Kota Makassar. Terdapat pula 1 Jemaah Haji Kloter 19 asal Sultra yang dimutasi masuk. Mereka tiba pada Sabtu, 9 September kemarin sekitar pukul 22.00 Wita. (Sule)