INIPASTI.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan akan melakukan modifikasi cuaca mulai hari ini, Rabu 5 Maret 2025, guna mencegah banjir ekstrem di wilayah rentan, terutama Jawa Barat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa Jawa Barat menjadi prioritas utama karena daerah ini paling berisiko terkena dampak banjir. Modifikasi cuaca akan difokuskan pada wilayah pegunungan yang menjadi sumber utama aliran air ke daerah hilir.
“Untuk besok, prioritas utama adalah Jawa Barat karena daerah ini paling rentan, terutama di kawasan pegunungan. Puncak awan dari wilayah ini bisa menjadi sumber banjir yang mengalir ke hilir, tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga ke DKI Jakarta,” ujar Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 4 Maret 2025 sebagaimana dikutip dari Detik.
BMKG memprediksi hujan lebat masih akan terjadi hingga 11 Maret 2025. Oleh karena itu, modifikasi cuaca dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan yang turun di daerah rawan.
“Kami memprediksi hingga tanggal 11 masih perlu waspada, bahkan siaga. Intensitas hujan mungkin akan sedikit menurun, tetapi kemudian meningkat lagi sekitar tanggal 11,” tambah Dwikorita.
Cara Kerja Modifikasi Cuaca ; Dwikorita menjelaskan bahwa modifikasi cuaca ini dilakukan dengan cara menjatuhkan hujan sebelum awan mencapai wilayah rawan banjir.
“Konsepnya adalah menghalangi awan yang bergerak ke area rawan dengan menjatuhkan hujannya lebih dulu, misalnya di laut atau waduk. Dengan cara ini, hujan tidak turun di darat yang dapat memperburuk kondisi banjir,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa hujan deras yang terjadi di Jakarta dan Jawa Barat kemarin disebabkan oleh kumpulan awan tebal yang berpotensi menurunkan curah hujan tinggi. Awan tersebut bahkan menutupi wilayah Jakarta, Jawa Barat, hingga Lampung.
“Jangan sampai awan tumbuh terlalu banyak. Kalau masih bisa dikendalikan, hujan akan dijatuhkan lebih awal di laut atau waduk agar tidak menyebabkan banjir di daratan,” ujar Dwikorita.
BMKG berharap modifikasi cuaca ini dapat berhasil mengurangi potensi banjir di wilayah terdampak. Uji coba modifikasi cuaca ini akan berlangsung hingga 8 Maret 2025 (sdn)