INIPASTI.COM – DALAM satu dekade terakhir ini Bantaeng telah berubah menjadi icon baru di Sulawesi Selatan. Icon perubahan yang begitu terasa sehingga menjadikan Bantaeng meraih berbagai macam penghargaan. Bantaeng juga menjadi Icon perkembangan ekonomi baru di Sulawesi Selatan. Pembangunan Kawasan Industri Bantaeng dengan fasilitas KLIK (Kemudahan Layanan Investasi Konstruksi) adalah salah satu parameternya. Investasi bernilai satu trilyun rupiah ini menjadi satu satunya Kawasan Industri di Sulawesi Selatan yang telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan pemerintah pusat. Saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong daerah-daerah Takalar dan Gowa untuk memiliki kawasan industri dengan fasilitas kemudahan layanan investasi konstruksi.
Bantaeng juga menjadi icon penataan kota yang komprehensif. Tertata dengan apik yang bersih. Adipura menjadi langganan Bantaeng sejak 2009 hingga 2016. Trotoar bagi pejalan kaki, rapihnya jalan raya dengan rambu-rambu yang baik. Pantai Marina dan Pantai Seruni yang sebelum di”sulap” oleh Sang Profesor hanyalah suatu tempat yang kumuh dan tidak berarti apa-apa, namun sekarang menjadi tempat tujuan wisata serta icon baru di Sulawesi Selatan dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bantaeng. “Ini dia Bantaeng, kota kecil yang diubah jadi mentereng oleh Nurdin Abdullah,” kata masyarakatnya.
Nurdin Abdullah : “Yang kami lakukan adalah membenahi infrastruktur jalan dan layanan publik, pada akhirnya ini membuat masyarakat menjadi tertib”. Beliau Ia juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif dan keteladanan bagi masyarakat.
Sekarang Bantaeng yang sudah jauh berbeda dengan yang dulu. Berbagai perubahan drastis dan fantastis bisa ditemui jika berkunjung ke daerah ini, yang dulunya termasuk salah satu daerah tertinggal di Indonesia. Saat ini sedang dipersiapkan Ibu kota Kecamatan Tompobulu, Banyorang, sebagai ibukota Kabupaten Bantaeng. Kecamatan Bantaeng, Bisapu dan Kecamatan Pajukukang akan dijadikan kota dan empat kecamatan lain dijadikan daerah administrasi kabupaten.
Pada akhir Agustus 2016, bertempat di Kampus ITB Bandung, penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama diberikan kepada Bapak Nurdin Abdullah, oleh Rektor ITB Kadarsah Suryadi. Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai prestasi luar biasa dibidang perencanaan wilayah kota. Nurdin Abdullah mendapatkan penghargaan ini dalam Sidang Senat Terbuka ITB sebagai rangkaian ulang tahun ke-96 pendidikan teknik di Indonesia.
Dalam sambutannya, Rektor Kadarsah Suryadi mengatakan bahwa Nurdin Abdullah dipandang dari sisi keahlian perencanaan wilayah kota, berhasil menjadikan daerah yang sebelumnya tidak produktif menjadi daerah yang produktif. Penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama diberikan pada pejabat pemerintah yang dinilai punya prestasi menonjol. “Beliau berhasil melakukan perencanaan wilayah kota dari yang tadinya tidak dilirik orang menjadi dilirik orang,” demikian kata Rektor ITB.
Pada tahun 2015 penghargaan sejenis diberikan kepada Indroyono Soesilo yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Mayoritas diberikan kepad menteri atau gubernur. Nurdin Abdullah bupati satu satunya dan yang pertama menerima penghargaan ini di Indonesia.