Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahilladzi an’ama ‘alaina bini’matir Ramadan, washshalatu wassalamu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.
Jamaah tarawih yang dirahmati Allah,
Malam ini kita kembali berkumpul di masjid, melangkahkan kaki untuk menunaikan sholat tarawih, ibadah istimewa yang hanya ada di bulan Ramadan. Alhamdulillah, kita diberi kekuatan dan kesempatan untuk berdiri di hadapan Allah, mengambil berkah dari malam-malam suci ini. Tapi, tahukah kita mengapa sholat tarawih begitu istimewa? Dan apa hubungannya dengan Al-Qur’an, kitab suci kita? Mari kita renungkan bersama.
Jamaah yang berbahagia,
Sholat tarawih adalah sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Nama “tarawih” sendiri berasal dari kata tarwiha, yang berarti istirahat, karena para sahabat dulu beristirahat sejenak di antara setiap empat rakaat. Namun, keutamaan tarawih tidak hanya terletak pada gerakan fisiknya, tetapi juga pada hubungannya dengan Al-Qur’an yang menjadi ruh Ramadan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1-3:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Malam Lailatul Qadar, malam turunnya Al-Qur’an, terjadi di bulan Ramadan. Dan sholat tarawih menjadi salah satu cara kita menghidupkan malam-malam Ramadan untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar. Dalam tarawih, kita mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an, merenunginya, dan menghubungkan hati kita dengan kalam Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang sholat di malam Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sholat tarawih adalah pintu ampunan. Bayangkan, setiap malam kita berdiri, rukuk, dan sujud sambil mendengarkan Al-Qur’an, dosa-dosa kita gugur bagaikan daun yang jatuh dari pohonnya. Bukankah ini keutamaan yang luar biasa?
Jamaah yang dirahmati Allah,
Keutamaan tarawih juga terletak pada bagaimana ia menjadi jembatan antara kita dan Al-Qur’an. Di masa Rasulullah dan para sahabat, sholat tarawih sering diisi dengan bacaan Al-Qur’an yang panjang. Bahkan, di zaman Khalifah Umar bin Khattab, tarawih diatur agar Al-Qur’an dibaca secara tartil hingga khatam dalam sebulan. Ini menunjukkan bahwa tarawih bukan sekadar ibadah fisik, tetapi juga ibadah hati dan jiwa yang terhubung dengan kalam Allah.
Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 82:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Ketika kita mendengarkan Al-Qur’an dalam sholat tarawih, hati kita menjadi tenang, jiwa kita mendapat obat, dan hidup kita dipenuhi rahmat. Inilah salah satu keistimewaan tarawih yang tidak kita temukan di bulan lain.
Lalu, apa yang harus kita lakukan agar tarawih kita bermakna?
Pertama, niatkan karena Allah. Jangan hanya ikut-ikutan atau karena terbiasa, tetapi sadari bahwa tarawih adalah ladang pahala dan ampunan.
Kedua, khusyuk dalam mendengarkan Al-Qur’an. Jika kita tidak hafal ayatnya, cukup dengarkan dengan hati, resapi maknanya, dan jadikan sebagai nasihat untuk hidup kita.
Ketiga, istiqamah hingga akhir Ramadan. Jangan hanya semangat di awal, tetapi pertahankan hingga malam terakhir, karena pahala besar menanti di penghujung perjalanan.
Jamaah yang mulia,
Malam tarawih adalah anugerah dari Allah di bulan Ramadan. Melalui tarawih, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada-Nya, tetapi juga mempererat tali cinta kita dengan Al-Qur’an. Semoga setiap rakaat yang kita kerjakan menjadi saksi di hari kiamat, dan semoga Allah menjadikan tarawih kita sebagai jalan menuju ampunan dan surga-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.