INIPASTI.COM – Pembawa acara Ruben Onsu menceritakan pengalaman kocak saat dia ditahan oleh petugas bandara Australia beberapa waktu lalu. Saat itu, menurut Ruben, dia hendak bertolak dari Perth ke Jakarta. Di bandara, Ruben kemudian menjalani proses boarding sebagaimana calon penumpang pesawat yang lain.
Dilansir dilaman Tempo, Pada lapis pertama, petugas memeriksa barang bawaan calon penumpang, baik yang ditenteng maupun yang ada di dalam koper. Nah, di situlah Ruben Onsu mendapat masalah. Alat pendeteksi metal berbunyi.
“Gue dilihatin orang, tengsin. Tapi gue berasa petugas itu kenal karena gue kan artis,” kata Ruben dalam podcast #closethedoor di akun YouTube Deddy Corbuzier yang tayang pada Sabtu, 27 Maret 2021. Dalam podcast tersebut, Ruben Onsu dan Ivan Gunawan menjadi tamu Deddy Corbuzier.
Kemudian petugas berbicara dalam bahasa Inggris. Sejak awal podcast berlangsung, Ruben berulang kali mengatakan dia tak pandai berbahasa Inggris. Lantas setiap kali petugas bandara itu bicara, Ruben Onsu hanya menjawab dengan kata “yes” dan “no”, tanpa tahu apa pertanyaannya.
Suami dari Sarwendah ini hanya menduga-duga. Jika sudah beberapa kali memberikan jawab “yes”, berarti berikutnya mengucapkan kata “no”. “Gue sok ekspresif biar kayak di film,” katanya. Hingga kemudian dia bingung karena petugas bandara itu menggiringnya ke ruang pemeriksaan.
Di ruangan itu Ruben harus membuka seluruh pakaiannya. Kemudian ada pilot berkebagsaan Indonesia melintas dan mengenalnya. Pilot itu menyapa Ruben Onsu.
“Mas Ruben, kenapa?” Lantas pilot ini membantu menjelaskan apa yang terjadi kepada Ruben Onsu dan petugas bandara tersebut.
Jadi, alat pendeteksi logam itu berbunyi karena ada gunting di dalam koper Ruben Onsu. Ketika petugas bertanya, “apakah kamu sengaja membawa benda tajam?” Ruben menjawab, “ya”. “Bisakah petugas memeriksa kopermu yang diduga berisi benda tajam?” Ruben menjawab, “no”.
Persoalan di lapis pertama bandara beres. Ruben Onsu lantas berjalan di belakang pilot tadi. Namun dia baru sadar kalau jalur keberangkatan untuk pilot dan penumpang biasa berbeda. Ruben kembali kebingungan bagaimana nasibnya jika diperiksa oleh petugas imigrasi.
Ruben lantas belajar dari orang di depannya yang turut mengantre di loket imigrasi. Dia mengikuti setiap gerak-gerik orang itu. Melepas topi, bersikap biasa, dan sebagainya.
Namun lagi-lagi sial, sesampainya di loket, petugas imigrasi mengajukan pertanyaan kepada Ruben Onsu untuk mengklarifikasi suatu hal.
Mati kutu. Ruben Onsu tak paham apa yang diucapkan oleh petugas imigrasi tadi. “Enggak ada bahasa Inggris yang gue paham. Kalau plane, apple, gue paham,” ucapnya polos. “Gue berharap ada yang menolong.”
Deddy Corbuzier geregetan kenapa Ruben Onsu tak bilang saja kepada petugas kalau dia tidak bisa berbahasa Inggris. Namun Ruben khawatir jika dia memaksa mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris berpotensi dimaknai berbeda.
Di loket imigrasi itu Ruben Onsu terdiam. Dia akhirnya mengeluarkan jurus pamungkas dengan berpura-pura kesulitan bicara. “Emhghue….,” kata Ruben sambil menangkupkan kedua telapak tangan dan memberikan isyarat kalau dia tak lancar bicara. Petugas imigrasi itu pun langsung memberikan stempel pada paspor. Ruben lolos (syakhruddin)