INIPASTI.COM – Akhirnya mereka berhasil menemukan ibu susu sang putri, dalam nafas sesak menangis tak karuan. Seluruh dayang-dayang putri jadi turut terharu dan menangis meraung-raung, rangkul-merangkul.
Yakinlah mereka, Maipa Deapati hilang tiada tercari. Kemurkaan Maggauka sudah terbayang, karena tak setia menjaga sang puteri. Dengan sedih mereka pulang ke istana menyampaikan berita duka ini.
Rakyat yang masih berada di tempat naas, tetap melakukan pencarian. Tiada belukar dan semak dilangkahi, hutan dijelajahi, gua kecil besar dimasuki, disuluhi mencari Maipa Deapati, intan permata hiasan satu-satunya dalam negara. Tetapi tiada juga kunjung bersua yang dicari.
Hingga fajar di timur mengambang, usaha pencarian tidak juga berhasil dan tambah gelisahlah rakyat memikirkan nasib puteri negara. Terlebih-lebih lagi memikirkan kedukaan yang akan merundung kedua ayah-bunda yang melahirkannya, Maggauka dan Permaisuri.
Baca Juga: Datu Museng dan Maipa Deapati (29)
MELARIKAN DIRI
Ketika raja siang telah menguasai buana lagi, kabar berita hilangnya Maipa Deapati sudah tersebar di segenap penjuru kota raja. Bagaimana pula Maggauka dan permaisuri serta isi istana ketika mendengar berita kemalangan itu?
Seluruh istana, orang tua dan anak-anak menangis. Permaisuri tiada terkatakan lagi. Serasa gugur jantungnya berkeping-keping. Sedih dan pilu tak tertanggung, membuat ia beberapa kali tak sadarkan diri, dan isi istana tambah berduka lagi.
Maggauka membisu tafakkur duduk bersila, mencoba menguatkan hati menahan duka nestapa yang menimpa. Ia tinggal terdiam tak kuasa berkata sepatah pun. Kerongkongannya serasa tersumbat di empang rasa. Haru dan duka yang membadai dalam jiwanya. Dalam lahir, seakan tak ada apa-apa yang ditanggungnya, tapi dalam hati, cuma Tuhan yang maha tahu keadaannya.
Jika istana Sumbawa diliputi duka-cita dan kabut murung yang hebat maka di rumah Datu Museng terjadi suasana sebaliknya.
Intan hiasan istana, pindah menghiasi biliknya, menyinari dan menyemarakkan hati dan jiwa penghuninya. Ia berkurung dalam bilik bersama ratu pujaan hatinya yang kini sudah di pangkuan, sudah dalam pelukannya. Ia tidak lagi menghayalkan, menggantang asap sekarang, tapi sudah nyata memeluk kekasih belahan jiwa.
Bersambung…