INIPASTI.COM, MAKASSAR – Mengakhiri tahun 2016, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan wakilnya Syamsu Rizal bersama jajarannya menggelar zikir dan doa bersama. Sebagai pemimpin masyarakat Kota Makassar, Danny mengharapkan agar di tahun 2017 pemerintahan mendapat keberkahan dari Allah SWT. Harapan tersebut ia sampaikan di hadapan para jemaah zikir yang digelar di Baruga Anging Mamiri, Rumah Jabatan Wali Kota, Sabtu (31/12/2016).
“Pemerintah mengharapkan keberkahan dari Allah SWT. Semoga dengan berkumpulnya kita memanjatkan doa, zikir, dan shalawat bersama dapat meningkatkan ketaqwaan dan ukhuwah islamiah yang selama ini telah terbangun, dan semoga Kota Makassar bisa dua kali tambah baik,” ujar Danny.
Menurutnya, ada tiga hal di dunia ini yang tidak dapat kembali yaitu panah yang terlepas dari busurnya, kata-kata yang telah diucapkan, dan waktu yang telah berlalu. Olehnya itu, pada momen pergantian tahun ini ia gunakan untuk berzikir dan merenung sebagai cermin untuk menata diri. Dengan demikian, ia juga berharap agar ia bersama warga Kota Makassar tidak tergolong orang yang merugi pada tahun yang akan ditinggalkan ini.
Acara ini diikuti jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) kota Makassar, pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), camat, dan organisasi Islam di Kota Makassar. Lantunan zikir yang dilafazkan oleh jemaah yang dipimpin oleh Sekertaris MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Makassar KH Masykur Musa menyentuh hati yang mendengarnya.
Seketika suasana haru menyelimuti Baruga Anging Mammiri kala dari pelantang suara terdengar suara KH Masykur Musa menahan tangis. Dalam doa yang ia panjatkan bersama jemaah zikir memohon kepada Allah SWT agar Kota Makassar selalu mendapatkan limpahan rahmat dan karunia serta terhindar dari musibah dan bencana.
Usai zikir, shalawat dan doa bersama, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN (Universitas Islam Negeri) Alauddin Makassar, Prof Darussalam Syamsuddin menyampaikan tausiah. Dalam tausiahnya, Prof Dr Darussalam Syamsuddin mengingatkan jemaah zikir untuk melakukan evaluasi diri agar tidak tergolong orang-orang yang merugi.
“Evaluasi diri dilakukan dengan mengevaluasi ibadah kita, perolehan rezeki apakah diperoleh dengan cara – cara yang halal atau haram, dan hubungan sosial kemasyarakatan kita,” serunya.