INIPASTI.COM Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dilanda banjir imbas hujan lebat yang turun cukup lama sejak Sabtu 25 Desember 2021 dini hari hingga memakan korban jiwa.
Salah satu korban banjir adalah Sulasih (47) di kawasan Jalan Dipo, Lorong Sulawesi, Kelurahan Kertapati yang meninggal dunia akibat terseret banjir. Sulasih adalah pengemudi ojek online yang tergabung dalam ‘Asosiasi Driver Online-ADO’ Palembang.
Dilansir di laman CNN, Selain Sulasih, korban lain adalah Azili (53) di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarame yang meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik pada saat rumahnya terendam banjir.
Korban banjir itu adalah Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
Banjir Palembang dan Tanah Longsor Lahat, Tak Ada Korban Jiwa
Mengutip Antara, Wali Kota Palembang Harojoyo mengatakan hujan yang turun cukup ekstrem sehingga terjadi genangan air yang cukup tinggi di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol.
Sejumlah kawasan permukiman penduduk dan beberapa ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terendam banjir hingga sekitar 50 centimeter lebih akibat hujan lebat berlangsung beberapa jam sejak Sabtu 25 Desember 2021 dini hari hingga pagi.
Hujan di Kota Palembang, yang berlangsung hingga Sabtu pukul 10.00 WIB, mengakibatkan drainase, kolam retensi dan anak Sungai Musi meluap dan merendam/menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk dan ruas jalan protokol.
Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang seperti di kawasan Sekip, Demang Lebar Daun, Angkatan 66, Kertapati, Dwikora, dan beberapa ruas jalan seperti di kawasan Jalan Kolonel H Barlian, Soekarno Hatta, Basuki Rahmad, R Sukamto, Mayor Ruslan,.
Jalan Kapten A Rivai akses ke kantor Gubernur Sumsel, dan Jalan Supeno kawasan kambang Iwak sekitar rumah dinas Wali Kota Palembang dan sejumlah tempat lainnya.
Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan pula arus lalu-lintas mengalami kemacetan panjang serta tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kemasukan air.
Seorang warga kawasan Sekip, Fatma mengatakan hujan yang turun cukup lama pada akhir pekan ini menggenangi jalan akses menuju ke kawasan pemukiman tempat tinggalnya serta sejumlah rumah warga sekitar kawasan yang terdapat Sungai Bendung itu.
Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, melihat kondisi ini pihaknya mengharapkan kepada Wali Kota Palembang membuat program pengendalian banjir yang lebih baik sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana, kata warga.
Pemkot Palembang memohon maaf kepada seluruh warga kota atas banjir yang terjadi kali ini dan akan dilakukan perbaikan sistem pengendalian banjir dengan menambah kolam retensi dan fasilitas pendukung lainnya.
Kepala Bagian Operasi Basarnas Palembang Agus Mujiono mengatakan, ada sebanyak 250 warga yang dievakuasi di Graha Sukawinatan, Jalan Perjuangan, Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarame, Palembang karena rumah mereka digenangi air setinggi lebih dari 100 cm.
Mereka yang dievakuasi terdiri atas anak-anak, lansia dan ibu hamil menggunakan perahu karet secara bergiliran dari rumah ke tempat yang lebih aman (syakh/cnn)