INIPASTI.COM – HIDUP ini persis seperti roda yang berputar. Sebentar terang, sebentar gelap. Kadang suka, kadang duka. Lain waktu di atas, kala lain di bawah.
Kalau kita bertanya apa yang hendak kita capai dalam kehidupan yang berputar itu. Jawabannya beragam: ada yang bilang mempersiapkan untuk kehidupan yang kelak abadi. Yang lain mengatakan menumpuk kebahagiaan, membangun keseimbangan dan keharmonisan. Akan banyak versi jawaban atas pertanyaan ini.
Tapi rupanya, jawaban akan tujuan hidup tidak bisa dikonseptualisasi, tapi harus dilakoni, dikerjakan. Itulah yang ditunjukkan ibu tiga anak Eha Sumantri. IBU yang telah memilih sebagian jawaban akan tujuan hidupnya dengan menjadikan pendidikan sebagai wadah untuk memperbaiki mutu kehidupan umat manusia.
IBU tiga anak yang sudah melakoni ritme tinggi rendahnya kehidupan itu, memilih dunia kesehatan sebagai objek pengabdian. Dia meneliti manusia “kate” orang-orang yang kehilangan daya tumbuh, manusia “pendek”. Ibu Eha yang menyapih tiga anak itu meraih gelar Doktor dengan mempertahankan disertasi yang berjudul: Determinan Kejadian Stunting Pada anak usia di bawah Lima Tahun di Sulsel. Ada belasan instrumen yang diuji, yang ia jawab dengan penuh keyakinan, dengan suara bergetar, menandakan ia kokoh dengan pengetahuannya. Situasi ini yang ditunjukkan ibu Eha saat ia menjawab pertanyaan-pertanyaan penguji pada hari Kamis 25 Agustus 2016 di Aula Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Eha Sumantri, sejak hari itu diperkenankan menyandang gelar doktor, dan menjadi alumni Unhas.
Inilah jawaban ibu Eha akan tujuan hidupnya. Memilih jalur penelitian, dan mengabdi pada pengajaran. Tujuan hidupnya akan terus bernas, manakala lingkungan dan passionnya semakin tajam dikembangkan. Jawaban kehidupan yang paling manis bagi para pendidik dan peneliti adalah terus belajar.