INIPASTI.COM, MAKASSAR – Masyarakat pesisir Desa Karangkarangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, terancam akan kehilangan mata pencaharian. Ikan malaja yang merupakan sumber kehidupan masyarakat pesisir, dan tumpuan pembangunan ekonomi rakyat lokal sejak turun temurun bakal terancam punah. Ikan malaja ini hidup di lautan bebas, tetapi ketika mau bertelur masuk kepesisir pantai.
Penyebabnya, belum ada kajian akademik yang dapat memastikan pihak mana yang harus bertanggungjawab. Tetapi masyarakat nelayan telah menuding pihak pertaminalah yang harus bertanggungjawab. Warga menganggap sejak perusahaan pertamina ada disekitar wilayah pesisir pantai, ikan malaja sulit lagi berkembang. Warga mensinyalir terjadinya pencemaran lingkungan yang bisa berdampak pada kesehatan masyarakat yang lebih luas.
Sementara pihak yang lain, justru menganggap disebabkan oleh ulah masyarakat Karangkarangan itu sendiri. Karena ketika ikan malaja itu mau bertelur dia masuk ke pesisir pantai, disinilah warga memanfaatkan kesempatan itu dan sebahagian warga menganggap ini reski dari Tuhan.
Ketua Stisip Veteran Palopo, Dr Ilyas, MM SH MH, yang juga pakar hukum lingkungan menganggap, semestinya, ikan yang sedang bertelur tidak boleh ditangkap, karena dalam telur ikan itu akan lahir jutaan benih ikan. Tapi kalau ditangkap bersama telurnya, maka cepat atau lambat pasti akan punah. Untuk itu penting bagi penentu kebijakan dalam Pembangunan ekonomi rakyat ini diatur dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan lingkungan.
Penulis : Nasrullah
Ketgam:
Jenis ikan malaja siap disatap. (foto:syahkruddin)