INIPASTI.COM, MAKASSAR – Walau pilkada serentak 2018 waktunya masih relatif jauh, tetapi petahana bupati dan walikota di Sulsel, jauh hari sudah jelas dan terang benderang menunjukkan perilaku politik dalam keseharian untuk maju lagi dalam pilkada serentak itu.
Para petahana itu ada yang berjuang agar tetap oppo, tetapi ada juga membangun taktik, strategi dan jaringan untuk ikut pertarungan menjadi kosong satu Sulsel.
Para bupati yang diprediksi bakal naik kelas bertarung menjadi kosong satu Sulsel lewat pilkada gubernur ini sebanyak dua orang. Mereka itu adalah; Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah dan Bupati Sidrap, Rusdi Masse.
Nurdin Abdullah sudah agak lama melakukan sosialisasi kepada pemilih Sulsel. Profesor kehutanan dari Unhas ini tidak memimpin partai politik yang bisa menjadi kendaraan politiknya.
Rusdi Masse lain lagi, akhir Agustus 2016 dilantik menjadi Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel dengan total 7 kursi di DPRD Sulsel. Posisinya itu minimal sudah ada modal politik untuk dibawa maju dalam pertarungan menjadi kosong satu Sulsel pada Juni 2018.
Sepanjang tahun 2018 sedikitnya ada sebelas kabupaten dan kota akan menggelar pilkada serentak 2018. Daerah tersebut yakni; Kabupaten Bantaeng, Jeneponto, Sinjai, Bone, Wajo, Sidenreng Rappang (Sidrap), Pinrang, Enrekang, Luwu, Makassar, dan Pare-pare.
Para petahana yang masih tertarik dengan pesona kekuasaan politik menjadi bupati dan walikota untuk periode 2018-2023 termasuk di antaranya, Bupati Bone, Andi Pashar Padjalangi; Enrekang (Muslimin Bando), Jeneponto (Iksan Iskandar), Parepare (Taufan Pawe), Makassar (Ramadhan Pamanto), Wajo (Andi Burhanuddin Unru), Pinrang (Andi Aslan Patonangi).
Peluang menjadi calon bupati kembali terbilang sangat besar, apalagi di antara mereka itu ada menjadi ketua partai politik di daerahnya. Mereka yang pimpinan partai adalah, Andi Pashar Padjalangi Ketua Partai Golkar, Taufan Pawe (Golkar), Andi Burhanuddin Unru (Golkar).