INIPASTI.COM, PAREPARE – Dua rencana mega proyek di Parepare terancam batal terealisasi. Mega proyek tersebut yakni Mattirotasi Waterpark dan Anjungan Cempae. Selain kendala anggaran, masalah regulasi juga menjadi batu sandungan proyek tersebut.
Ketua Pospera Parepare Syaharuddin pun menyoroti kedua proyek yang terancam gagal itu. Menurutnya, saat sekarang ini, masih banyak pengangguran di Kota Kelahiran Mantan Presiden BJ Habibie itu. Olehnya, ia ingin pemerintah menitikberatkan pada penciptaan lapangan pekerjaan.
“Warga kita sebenarnya lebih membutuhkan pekerjaan. Bukan tempat selfie yang sudah banyak. Mestinya pemerintah fokus menangani masalah pengangguran ini,” kritik NGO eksponen aktivis 1998 itu.
Hal senada juga diungkapkan oleh calon Wakil Wali Kota Parepare, Asriady Samad. “Membangun kota itu memang harus berdasar pada kebutuhan utama masyarakat. Tidak salah pembangunan jor-joran, namun kita harus melihat apakah itu yang dibutuhkan warga kita, di tengah banyaknya pengangguran dan tingginya angka kemiskinan,” kata pasangan Faisal Andi Sapada itu.
Sebelumnya, diberitakan sejumlah media bahwa proyek Mattirotasi Waterpark menjadi salah satu poin dalam rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Wali Kota Parepare 2017. Dewan mengharapkan proyek yang bakal menguras Rp20 miliar itu dikaji lagi secara matang. Juga dengan melihat anggaran 2018.
Sementara Proyek Anjungan Cempae sejak Mei 2017 lalu masih menunggu izin pemanfaatan pesisir pantai dari Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, nelayan Cempae juga menyuarakan penolakan. Mereka lebih membutuhkan pemecah ombak, yang melindungi perahu mereka. (*)