INIPASTI.COM, MAKASSAR, — Banjir merupakan masalah yang sering dihadapi warga Kota Makassar. Di beberapa titik kota, banjir seperti agenda tahunan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan ini.
Calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) punya solusinya.
Appi menjelaskan, ada 2 cara mengatasi banjir di Kota Makassar. Pertama, adalah mengedukasi warga tentang pentingnya mencegah banjir. Kedua, dengan membentuk Satgas Anti Banjir yang akan menjadi garda terdepan mencegah banjir terjadi.
“Pertama, kita ajak warga untuk tidak sembarangan membuang sampah. Misalnya membuang sampah di saluran air. Ini tentu butuh partisipasi warga. Kedua, adalah dengan membentuk Satgas Anti Banjir,” tutur Appi saat kampanye virtual, di Town Hall Appi-Rahman Menara Bosowa, Jumat (13/11/2020), menjawab pertanyaan salah satu warga Kelurahan Timungan Lompoa.
Satgas ini, lanjut Appi, akan bertugas tiap hari, tanpa libur. Tugasnya, memastikan semua penyebab banjir teratasi. “Misalnya, Satgas Anti Banjir ini setiap hari akan memastikan tidak ada sumbatan-sumbatan di drainase. Kalau ada sumbatan, mereka segera temukan dan atasi. Jadi, penyebab banjir bisa segera teratasi,”papar Appi.
“Jadi kerjanya tiap hari! Bukan cuma pas musim hujan saja. Cek drainase kita, kalau temukan sumbatan, langsung dicek sumbatannya dimana, ujungnya dimana,” ulang Appi.
Sementara Rahman Bando menambahkan, tata kelola pembangunan kota juga harus menjadi perhatian pemerintah kedepan. Karena tidak dipungkiri, pembangunan juga menjadi penyebab banjir. “Selain itu, drainase kita banyak yang perlu dilebarkan. Selama ini belum ada program pelebaran drainase. Yang ada adalah pelebaran jalan, sementara drainasenya tidak diperhatikan. Kita akan siapkan program pelebaran drainase itu,”timpal Rahman.
Kampanye virtual ini sendiri digelar di 4 Kecamatan dan 44 kelurahan. Dengan 65 titik kampanye virtual. Kampanye ini juga disiarkan live lewat chanel Youtube Appi-Rahman. Sejauh ini, Calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar nomor urut 2 tersebut yang memanfaatkan metode kampanye model virtual untuk menampung aspirasi warga.
(Muh. Seilessy)
