INIPASTI.COM – Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tomy Tampatty mendesak Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera membentuk tim investigasi atas dugaan penyalahgunaan fasilitas perusahaan oleh Direktur Utama maskapai BUMN tersebut.
Tomy berharap Erick dapat merespons masalah ini dengan cepat, sehingga tidak membuat citra BUMN menjadi buruk. Selain itu, pihaknya siap apabila diminta untuk menyerahkan bukti dugaan tersebut.
Dilansir di laman CNN, “Jika membutuhkan bukti-bukti, kami siap menyerahkannya secara langsung di tangan Menteri BUMN Erick Thohir,” kata Tomy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat 29 Oktober 2021.
Sejauh ini ia mengaku Erick masih belum memberikan tanggapan mengenai dugaan tersebut. Karena itu, serikat karyawan akan mendatangi kantor Kementerian BUMN, bila masih belum mendapatkan jawaban.
Bila masih belum direspons, Tomy menegaskan pihaknya akan segera melayangkan surat pengaduan secara langsung kepada Presiden RI Joko Widodo di Istana. Langkah ini dinilai perlu diambil mengingat Presiden adalah atasan Menteri BUMN.
Serikat karyawan akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum sebagai tindakan akhir, jika Menteri BUMN dan Presiden tidak memberikan tanggapan atas kasus ini. Namun demikian, ia berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi direksi Garuda lainnya.
“Yang kita harapkan adalah agar siapapun yang menjadi direksi di Garuda harus berhati-hati menggunakan fasilitas perusahaan, apalagi kondisi Garuda sekarang ini sedang menjadi sorotan banyak orang,” imbuh dia.
Tomy berharap tim investigasi dapat segera dibentuk dan dapat menjawab semua dugaan. Ia pun berharap Erick Thohir dapat menindak secara tegas kasus ini seperti menindak direktur utama terdahulu.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan (DPPSK) Garuda Indonesia telah mengirimkan surat kepada Erick Thohir terkait masalah ini. Surat tersebut berisikan dugaan penyalahgunaan fasilitas oleh Irfan bersama istri, anak, menantu, dan dua orang cucunya ke New York, Amerika Serikat.
Penerbangan tersebut menggunakan rute Jakarta-New York via Incheon kelas bisnis dengan nomor penerbangan GA878. Seharusnya Irfan kembali setelah mengikuti kegiatan pada 5 Oktober, namun ia justru baru mendarat di Tanah Air pada 16 Oktober 2021.
Namun demikian, direksi Garuda membantah tudingan tersebut. Vice President Corporate Secretary & Investor Relations Mitra Piranti menyebut perjalanan Irfan ke New York dilakukan utamanya untuk menghadiri IATA Annual General Meeting and World Air Transport Summit 2021.
Ia memastikan Irfan telah mengajukan cuti tahunan kepada Kementerian BUMN selama berada di New York (syakh/cnn)