FACEBOOK Inc (FB.O) mengatakan, telah menyelesaikan uji coba pesawat tak berawak -drone bertenaga surya yang diharapkan akan membantu memperluas konektivitas internet ke setiap sudut planet ini, Kamis (21/7).
Aquila, nama si pesawat ringan tersebut, dapat terbang di ketinggian beberapa ribu kaki selama 96 menit di udara Yuma, Arizona.
Kantor Berita Reuters menulis, Boss Facebook Mark Zuckerberg, sangat bangga memposting hasil ujicoba itu di halaman Facebook-nya. Dia berharap, perusahaan dapat memiliki armada Aqulia yang bisa terbang untuk setidaknya setiap tiga bulan pada ketinggian 60.000 kaki (18.290 meter) dan berkomunikasi satu sama lain untuk menyediakan akses internet pada wilayah yang lebih luas.
Google parent Alphabet Inc (GOOGL.O) juga telah mengucurkan dana untuk menyediakan akses internet ke area yang dilayani melalui Proyek Loon. Proyek ini menggunakan jaringan balon yang terbang di ketinggian untuk menyediakan internet untuk wilayah terpencil di dunia.
Yael Maguire, direktur teknik dan kepala laboratorium Konektivitas Facebook, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa awalnya perusahaan berharap Aquila dapat terbang selama 30 menit. Namun ternyata drone itu mampu terbang hingga 96 menit.
“Kami senang dengan apa yang terjadi pada penerbangan pertama kami,” kata Maguire. “Masih banyak tantangan teknis yang perlu ditangani untuk mencapai seluruh misi.”
Zuckerberg telah merencanakan proyek Aqulia dan akan menjadikannya armada terbang untuk mendukung proyek lainnya. Kini mereka sedang mempersiapkan pesawat lebih ringan yang dapat terbang lebih lama dan lebih tinggi hingga mencapai 60.000 kaki. Dengan demikian akan menciptakan jaringan komunikasi yang memungkinkan lebih cepat mentransfer data dan akurat, melalui koneksi internet yang lebih luas.
Maguire mengatakan, Aquila akan melalui beberapa tes penerbangan lebih lanjut dan berharap itu akan memecahkan rekor dunia untuk penerbangan paling lama untuk pesawat bertenaga surya tak berawak.
Facebook -yang saat ini memiliki lebih dari 1,6 miliar pengguna, telah menginvestasikan miliaran dolar untuk merangkul lebih banyak orang secara online, baik melalui inisiatif yang disebut internet.org untuk daerah-daerah miskin, dengan membangun drone.