INIPASTI.COM, Google, raksasa teknologi yang dikenal dengan berbagai produk dan layanannya, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 300 karyawan di divisi Google Cloud. Alasan PHK ini adalah karena pekerjaan mereka akan digantikan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) yang lebih efisien dan murah.
Menurut laporan Bloomberg, Kamis (11/1), karyawan yang di-PHK termasuk karyawan di Google Assistant berbasis suara, perangkat keras augmented reality (AR), dan pada organisasi teknik pusat perusahaan. Google mengatakan bahwa PHK ini adalah bagian dari restrukturisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Google juga mengatakan bahwa mereka akan memberikan paket kompensasi dan bantuan karier kepada karyawan yang terkena dampak. Selain itu, Google juga akan membuka peluang bagi karyawan yang di-PHK untuk melamar posisi lain di dalam perusahaan.
Google Cloud adalah salah satu divisi yang paling berkembang di Google, dengan pendapatan mencapai 16,7 miliar dolar AS pada tahun 2023, naik 46% dari tahun sebelumnya. Google Cloud menawarkan berbagai layanan berbasis cloud, seperti infrastruktur, platform, perangkat lunak, dan data sebagai layanan.
Namun, Google Cloud juga menghadapi persaingan ketat dari rival-rivalnya, seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure, yang masih mendominasi pasar cloud. Oleh karena itu, Google terus berinvestasi dan berinovasi untuk meningkatkan daya saingnya di bidang ini.
Salah satu cara yang dilakukan Google adalah dengan mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produk dan layanan cloud-nya. Google mengklaim bahwa mereka memiliki keunggulan dalam hal AI, karena mereka memiliki tim peneliti dan insinyur AI terbaik di dunia, serta infrastruktur dan data yang besar.
Pada Oktober 2023, Google mengumumkan menggunakan chatbot AI generatif Bard untuk membangun versi baru Google Assistant. Penggunaan teknologi AI ini dinilai dapat melampaui suara, memahami dan beradaptasi dengan pengguna, serta menangani tugas-tugas pribadi dengan cara-cara baru.
Google juga mengembangkan teknologi AI untuk bidang-bidang lain, seperti iklan, pencarian, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Google berharap bahwa dengan menggunakan AI, mereka dapat memberikan solusi yang lebih cerdas, cepat, dan hemat biaya kepada pelanggan dan penggunanya.
Namun, penggunaan AI juga menimbulkan beberapa tantangan dan kontroversi, seperti etika, privasi, keamanan, dan dampak sosial. Salah satu dampak yang paling terasa adalah penggantian pekerja manusia oleh mesin.
Sebelumnya, The Information melaporkan bahwa Google berencana untuk PHK 30 ribu karyawan di divisi penjualan iklan, karena peran AI di bidang ini meningkat. Google juga dikabarkan akan merestrukturisasi departemen lainnya yang terpengaruh oleh perkembangan AI.
PHK yang dilakukan oleh Google ini menunjukkan bahwa teknologi AI tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga risiko bagi pekerjaan manusia. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif dari AI, seperti dengan meningkatkan keterampilan dan kompetensi pekerja, serta menciptakan lapangan kerja baru yang sesuai dengan era AI.
Sumber:
[^1^][1]: Google PHK Ratusan Karyawan, Pekerja Digeser Teknologi AI – Teknologi Katadata.co.id
[^2^][2]: Google PHK Ratusan Karyawan, Pekerja Digeser Teknologi AI – MSN
[^3^][3]: Google Pecat Ratusan Pegawai YouTube, 2 Kali PHK dalam Seminggu
[^4^][4]: Google PHK Ratusan Karyawan di Divisi Perangkat Keras AR – Bisnis.com
[^5^][5]: Google Dikabarkan Akan PHK 30 Ribu Karyawan dan Diganti AI