INIPASTI.COM, Jakarta,-Selama puluhan tahun harga beras selalu berfluktuasi sepanjang tahun. Khususnya menjelang dan awal pergantian tahun, Indonesia selalu dihadapkan pada masa paceklik. Dimana supply kurang dan harga melejit.
Suatu perbaikan sistem produksi telah terjadi pada akhir 2016 dan awal tahun 2017 ini, gudang bulog di beberapa propinsi penuh seperti jawa tengah dan Jawa Timur dan harga gabah di tingkat petani justru dibawah HPP (Rp. 3 700/kg Gabah Kering Petani (GKP). Kondisi tersebut terjadi saat ini di Blora dan Bojonegoro. Harga gabah tingkat petani di dua Kabupaten tersebut saat ini dibawah HPP yaitu mencapai Rp. 3.500/kg (GKP). Hal ini menunjukkan bahwa pada masa biasanya paceklik, sekarang produksi melimpah.
Kondisi tersebut di satu sisi berkah, di sisi lain harus diwaspadai sebagai menurunnya margin yang diterima petani. Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Bojonegoro, Bupati Blora dan Gubernur Jawa Tengah keluhkan kondisi tersebut yang berakibat panjang pada menurunnya semangat petani untuk menanam. Menurut keterangan Kadistan Bojonegoro harga beberapa bulan lalu cukup bagus mencapai Rp. 4.000 sd Rp. 5.000/kg (GKP).
Harga gabah kering panen (GKP) tingkat petani di beberapa Kabupaten yang pantau Kementan turun menjadi Rp. 2900 hingga 3.500/kg (GKP). Data harga GKP di 7 Kabupaten per 2 Februari 2017 yaitu di Purworejo berkisar Rp. 3.300, lalu di Jepara berkisar Rp. 3.400, di Kendal berrkisar Rp.3.600, di Banjarnegara berkisar Rp. 3.500, di Grobogan berkisar Rp.3.500 , di Rembang berkisar Rp. 3.500, dan di Tuban berkisar Rp.3.700
“Turunnya harga GKP ditingkat petani ini berpengaruh kepada harga beras di pasar induk dan eceran. Harga Beras ditingkat eceran Pasar Minggu Jakarta Selatan mengalami penurunan rata-rata 10 % per karung 50 Kg, untuk jenis medium hal tersebut sudah berlangsung sejak pertengahan Januari,” ujar Deri, pedagang beras eceran yang ditemui Tim Humas dan Informasi Publi, Kementerian Pertanian (Kementan) pagi tadi, Kamis (2/2).
Sementara itu, menurut Pak Ayong, pemilik Toko Sinar Jaya, Pasar Induk Beras Cipinang, stok beras saat ini di produsen dan penggilingan banyak sehingga tidak khawatir akan kekurangan pasokan.
Ketika dikonfirmasi, Ketua KTNA Nasional, Winarno Tohir menjelaskan bahwa saat ini, ketika memasuki masa panen raya pada bulan Pebuari-April, di beberapa kabupaten seperti di Blora, Demak dan Grobogan harga Gabah Kering Petani sudah berada dibawah harga HPP yang telah ditetapkan sebesar Rp. 3.700 per kg, yaitu berada dikisaran Rp. 2.900 hingga Rp. 3.300 per kg. Kondisi pergudangan di 3 Provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur penuh.
“Untuk itu kami meminta Bulog supaya all out menyiapkan gudang-gudang penyimpanan beras dan mengirim kelebihan stok beras ini ke Provinsi yang sedang kekurangan stok beras, sehingga harga petani tidak jatuh. Jangan sampai petani yang sudah susah payah mengurus sawahnya, harus merasakan harga yang jatuh juga,” ungkap Winarno.
Terkait ketidakwajaran harga ini, Mentan Amran Sulaiman, memerintahkan Bulog segera menyerap gabah petani pada harga HPP Rp. 3.700/kg (GKP).