INIPASTI.COM – Sultan Hamengkubuwono II, selain dikenal sebagai penguasa Kesultanan Yogyakarta yang sering naik takhta, juga terkenal sebagai sosok raja dengan kehidupan yang penuh dengan perempuan.
Sultan ini memiliki empat permaisuri dan 28 selir (walaupun beberapa sumber menyebutkan 26 atau 27 selir).
Dari pernikahannya dengan para permaisuri dan selir tersebut, lahir 80 anak. Salah satunya adalah Raden Mas Surojo, yang kemudian bergelar Sultan Hamengkubuwono III.
Raden Mas Surojo ini adalah ayah dari Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional yang membuat Belanda kewalahan dalam Perang Diponegoro.
Hamengkubuwono II merupakan Sultan Yogyakarta yang memerintah selama tiga periode, yaitu pada:
1792-1810
1811-1812
1826-1828
Dalam setiap periodenya, Sultan Hamengkubuwono II terus berjuang melawan pasukan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles, yang saat itu berkuasa di Pulau Jawa.
Nama asli dari Sultan Hamengkubuwono II adalah Gusti Raden Mas Sundara. Ia adalah putra kelima dari Sultan Hamengkubuwono I dan lahir pada 7 Maret 1750, di tengah pemberontakan ayahnya melawan Mataram dan VOC.
Setelah Hamengkubuwono I diakui dalam Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, Gusti Raden Mas Sundara secara otomatis juga diakui sebagai adipati anom atau calon penerus takhta.
Saat dewasa, Hamengkubuwono I berencana menjodohkan Sundara dengan seorang putri dari Kasunanan Surakarta. Melalui pernikahan ini, sang Sultan berharap dapat menyatukan kembali Dinasti Mataram yang telah terpecah.
Sayangnya, rencana ini tidak berhasil, menyebabkan hubungan antara Yogyakarta dan Surakarta semakin tegang, terutama karena masalah batas wilayah yang tidak jelas.
Pada akhirnya, pada 26 April 1774, Gubernur VOC Van de Burgh memprakarsai Perjanjian Semarang untuk memperjelas batas wilayah sebagai upaya mencegah konflik lebih lanjut antara kedua kerajaan.
Seperti disebutkan di awal, Sultan Hamengkubuwono II memiliki empat permaisuri yang dikenal sebagai garwa dalem:
GKR Kedhaton (1750-1820), putri Kanjeng Raden Adipati Purwodiningrat, Bupati Magetan. Mereka memiliki anak-anak, di antaranya GRM Surojo (yang kemudian bergelar Hamengkubuwono III), GKR Bendoro, GKR Hangger, dan Gusti Pangeran Haryo Mangkubumi.
Gusti Raden Ayu Pretiwiningrum/GKR Hemas (1760-1826), putri Kanjeng Pangeran Haryo Pakuningrat dan Ratu Alit. Mereka memiliki seorang putra, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkudiningrat, yang merupakan kakek buyut Soekemi Sosrodihardjo (ayah dari Presiden Soekarno).
GKR Kencono Wulan (sekitar 1780-1859), putri Kyai Ronodigdoyo. Mereka memiliki beberapa anak, termasuk GKR Ayu, GRM Sudaryo, dan GKR Anom.
GKR Sultan, yang tidak memiliki anak.
Selain empat permaisuri, Sultan Hamengkubuwono II juga memiliki 27 selir (garwa ampeyan) yang memberikannya puluhan keturunan.
Sultan Hamengkubuwono II dikenal bukan hanya sebagai seorang penguasa yang tangguh, tetapi juga sebagai sosok yang hidup di tengah gemerlapnya kehidupan istana dengan para istri dan selir yang setia mendampingi.
Tak hanya empat permaisuri, Hamengkubuwana II juga memiliki 27 selir (Jawa: garwa ampeyan) dengan rincian sebagai berikut ;
- Bandara Raden Ayu Sepuh, dan punya empat orang anak
- Bandara Mas Ayu Supenoningsih, memiliki tiga orang anak
- BRAy. Herowati, mempunyai empat orang anak
- BRAy. Supenowati, punya tiga orang anak
- BMAy. Sukarso, punya dua orang anak
- BRAy. Wetan, punya dua orang anak
- BMAy. Yati, punya tiga orang anak
- BMAy. Pujoningsih, punya empat orang anak
- BMAy. Doyorogo, punya tujuh orang anak
- BMay. Sumarsonowati, punya dua orang anak
- Mirmosari, punya delapan orang anak
- BRAy. Mindoko, punya dua anak
- BRAy. Gondowati, punya satu anak
- BMAy. Citrowati, punya dua anak
- BRAy. Pinongkowati, punya satu anak
- BRAy. Wardoyo, punya satu anak
- Bendara Mas Ajeng Citrosari, punya satu anak
- BMAj. Sasmitowati, punya dua anak
- BMAj. Surtikanthi, punya tiga anak
- BMAj. Doto, punya satu anak
- BRAy. Pandansari, punya satu anak
- BMAj. Puspitoresmi, punya dua anak
- BMAj. Niloresmi, punya satu anak
- BRAy. Manyonosari, punya dua anak
- BMAj. Cepoko, punya satu anak
- BMAj. Rantamsari, punya satu anak
- BRAy. Kulon, punya tiga anak
Begitulah, hidup bergelimang wanita, inilah Sultan Yogyakarta yang punya 4 istri dan 28 selir (sdn)